REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren mode Indonesia berkembang dengan begitu pesat. Berbagai model pakaian terus bermunculan seiring menjamurnya industri fast fashion yang kemudian berkontribusi pada tingginya limbah pakaian.
Problematika ini juga disadari betul oleh Janna Soekasah, anak dari desainer kenamaan Ghea Panggabean. Sebagai solusi, Janna beserta kembarannya, Amanda Soekasah, dan Wulan Guritno membuat gerakan sosial yang dinamai Gelang Harapan.
Janna menjelaskan, gerakan itu dimulai sejak tahun 2014. Menurut dia, gerakan sosial itu dilatarbelakangi oleh kegelisahan Janna dan Amanda melihat banyaknya kain sisa produksi sang ibu yang dibuang begitu saja.
"Kebetulan selama aku studi di Belanda, aku sudah terbiasa dengan memilah sampah dan gaya hidup ramah lingkungan. Jadi pas aku balik ke Indonesia, aku lihat bahan sisa yang dibuang gitu aja di tempat ibu kami, terus kami pikir untuk membuat sesuatu dari kain sisa itu,” kata Janna dalam konferensi pers virtual WWF, Ahad (18/7).
View this post on Instagram
Kain sisa produksi itu kemudian disulap menjadi gelang ciamik dengan tambahan aksen bandul sederhana. Sebagai langkah awal, gelang ini diproduksi untuk membantu para penyintas kanker. Namun, seiring berjalannya waktu, Gelang Harapan terus memperluas kepeduliannya, misalnya, dengan menyumbangkan hasil penjualan gelang untuk membeli alat pelindung diri untuk tenaga medis.
"Alhamdulilah dari awal kami memulai, gerakan ini mendapat sambutan yang luar biasa. Sejauh ini, kami juga bisa menjual seribu gelang perbulan, dan kami bisa terus berkembang,” kata Janna.