Kamis 15 Jul 2021 17:51 WIB

Satgas: 2 Kali Dosis Vaksin Cukup untuk Kekebalan Individu

Orang yang sudah divaksinasi lalu positif Covid-19 memiliki peluang mutasi rendah.

Dua kali dosis vaksin Covid-19 dinilai sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Dua kali dosis vaksin Covid-19 dinilai sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan bahwa dua kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu. Dia mengatakan, studi ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan, bahkan tahunan.

"Walaupun secara fakta, adanya berbagai macam varian dapat memengaruhi transmisibilitas maupun efektivitas vaksin yang telah diberikan," ujar Wiku dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Kamis (15/7).

Pernyataan Wiku itu sekaligus menepis keraguan sebagian masyarakat soal keampuhan atau efikasi vaksin merek Sinovac dalam melawan Covid-19. Dia menyampaikan hasil penelitian Kohor terhadap 1,8 juta genome virus Covid-19 dari 183 negara di seluruh dunia, membuktikan bahwa pasien yang sudah mendapat suntikan vaksin dan kemudian terkonfirmasi positif Covid-19 memperlihatkan adanya penurunan peluang mutasi."Oleh karena itu vaksinasi berperan penting dalam meminimalisasi munculnya varian baru," ujarnya.

Soal tenaga kesehatan yang bakal diberikan dosis ketiga vaksin Covid-19, dia mengatakan itu bertujuan untuk memperkuat imunitas para tenaga kesehatan yang bekerja di garda depan dalam menghadapi pandemi. "Terlepas dari adanya penambahan kebijakan booster dosis ketiga untuk tenaga kesehatan, pemerintah akan tetap fokus pada akselerasi vaksinasi demi pencapaian kekebalan komunitas di akhir tahun 2021," kata dia.

Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Prof Cissy Kartasamita, mengemukakan vaksin Covid-19 dosis ketiga penting untuk melindungi tenaga kesehatan. "Tampaknya banyak tenaga kesehatan yang sakit, sehingga perlu diberikan boosteruntuk meningkatkan kembali antibodi," ujarnya.

Menurut Cissy, untuk vaksin ketiga ini bisa menggunakan dua merek pilihan vaksin. Pertama, vaksin yang digunakan sama dengan dosis pertama dan kedua, yaitu merek Sinovac yang dapat meningkatkan antibodi sampai sepuluh kali lipat. "Kedua, bila merek Moderna yang digunakan, selain meningkatkan antibodi, juga memiliki proteksi terhadap varian baru sangat baik," kata Cessy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement