REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Profesor pediatri di University of Utah, Amerika Serikat, Dr Andrew Pavia, mengungkapkan bahwa anak-anak berusia enam hingga 11 tahun termasuk kelompok yang rentan terpapar virus corona. Karena itu, jika uji klinis menyimpulkan vaksin Covid-19 aman dan efektif bagi mereka, vaksinasi tidak boleh ditunda-tunda.
"Jika vaksin terbukti aman dan efektif untuk anak usia enam sampai 11 tahun, saya pikir kita tergolong orang yang bodoh jika tidak memvaksinasi mereka. Tapi, kita masih harus menunggu sampai kita tahu bahwa vaksin itu aman dan efektif pada kelompok usia itu. Mereka layak mendapatkan perlindungan seperti halnya orang yang lebih tua," kata Pavia, seperti dilansir Fox News, Kamis (15/7).
Berbicara soal gejala Covid-19 pada anak, Pavia mengatakan bahwa anak cenderung tidak mengalami gejala yang parah atau kritis seperti halnya kelompok dewasa muda atau tua. Namun, tetap saja, gejala dan dampak covid-19 pada anak lebih berat, jika dibandingkan dengan influenza.
"Sebagai dokter yang menangani anak-anak, komentar yang menyebut bahwa virus tidak berdampak serius pada anak kadang membuat saya frustasi. Mungkin gejalanya tidak seserius kelompok dewasa muda dan tua, tapi dampaknya lebih serius daripada dampak influenza," kata Pavia.
Komentar dari Pavia ini muncul di tengah perdebatan mengenai rencana diberlakukannya pembelajaran tatap muka di AS pada musim gugur nanti. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah memberikan pedoman kesehatan dengan merekomendasikan penggunaan masker di dalam ruangan bagi semua individu berusia dua tahun ke atas yang belum divaksinasi.