Kamis 15 Jul 2021 00:05 WIB

5 Kebiasaan yang Bisa Merusak Tubuh

Pandemi membuat sebagian orang mengadopsi gaya hidup yang tidak sehat.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Pandemi membuat sebagian orang mengadopsi gaya hidup yang tidak sehat.
Foto: Dailymail
Pandemi membuat sebagian orang mengadopsi gaya hidup yang tidak sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain risiko Covid-19, pandemi membuat sebagian orang mengadopsi gaya hidup yang tidak sehat. Berikut lima kebiasaan sehari-hari yang menurut para ahli dapat merusak tubuh, dikutip dari laman Eat This, Rabu (14/7).

1. Duduk sepanjang hari

Baca Juga

Menurut para ahli, banyak orang kurang bergerak selama pandemi dan biasa duduk sepanjang hari, entah menonton tayangan atau karena disibukkan pekerjaan. Bahkan, hanya 20 persen warga Amerika Serikat yang berolahraga untuk kesehatan optimal.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) serta American Heart Association merekomendasikan frekuensi olahraga sebanyak 150 menit aktivitas intensitas sedang setiap pekan. Sebaiknya ditambah dengan dua sesi aktivitas penguatan otot.

2. Mengisolasi diri

Tidak dimungkiri bahwa pandemi memaksa semua orang lebih terisolasi secara sosial. Meski menjaga jarak secara fisik, upayakan agar tidak terisolasi secara mental supaya menghindarkan rasa kesepian yang buruk untuk tubuh. Caranya, tetap terhubung dengan orang lain meski secara virtual.

Kesepian dapat memicu respons stres yang menyebabkan peradangan pada tubuh dan pada akhirnya berdampak negatif pada jantung, sistem kekebalan, dan otak. Menurut studi, orang yang kesepian lebih berisiko mengidap kanker, penyakit kardiovaskular, dan demensia.  

3. Stres

Stres menyebabkan otak memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang merusak respons kekebalan tubuh. Menurut American Cancer Society, orang yang mengalami stres kronis lebih rentan terhadap flu biasa dan infeksi virus sejenisnya.

American Heart Association juga menyoroti bahwa stres memicu penyakit jantung. Hal itu lantaran stres memperburuk tekanan darah tinggi dan mendorong perilaku tidak sehat seperti makan berlebihan atau minum alkohol yang dapat merusak jantung.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement