Rabu 14 Jul 2021 11:02 WIB

Tips Agar Bisa Lolos Program Kredit Transfer Internasional

Untuk lolos program ini wajib melalui tahapan seleksi yang tidak mudah

Bisa kuliah menjadi impian semua orang, terlebih kuliah di luar negeri. Pasti punya nilai gengsi yang lebih. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM).
Foto: istimewa
Bisa kuliah menjadi impian semua orang, terlebih kuliah di luar negeri. Pasti punya nilai gengsi yang lebih. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bisa kuliah menjadi impian semua orang, terlebih kuliah di luar negeri. Pasti punya nilai gengsi yang lebih. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM). 

Program tersebut, menjadi kesempatan emas para mahasiswa untuk bisa merasakan belajar di luar negeri selama satu semester. Vanya Riskiana  menjadi salah satu dari sembilan mahasiswi dari Program Studi Sastra Inggris (S1) , Fakultas Komunikasi & Bahasa, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berhasil lolos seleksi Program Transfer Kredit Internasional 2021. Ia akan melaksanakan kuliah 1 semester di Management and Science University (MSU) Malaysia, September mendatang.

Dia bercerita untuk lolos program ini tidak mudah. Mulai dari tahapan seleksi internal sendiri harus bersaing dengan 30 orang mahasiswa dari prodi Sastra Inggris yang punya visi kuat masing-masing. Lalu masuk tahapan wawancara secara internal dengan mendeskripsikan ide dari masing-masing peserta.

Dari seleksi tersebut terpilih 15 orang yang lolos seleksi dan diseleksi kembali dari hasil data mahasiswa dan TOEFL score masing-masing mahasiswa. Lalu terpilihlah sembilan orang mahasiswa yang akan menempuh kuliah di MSU Malaysia nanti. 

Perkuliahan itu sendiri akan dimulai September 2021- Januari 2022 (selama 1 semester kuliah) secara online, mengingat pandemi di kedua negara juga masih dalam penanganan darurat. Selain itu, Vanya menyebut bahwa materi yang akan ia palajari sangat beragam. Mulai dari Semantic Pragmatic, Social and Digital Media Writing, Research Methods, dan Language Assessment.

Kiat Lolos Program Transfer Kredit Internasional

Hal pertama yang Vanya ungkapkan agar bisa lolos seleksi dalam program ini yaitu harus adanya kepercayaan diri dan berani untuk mencoba hal baru.“Jangan lupa untuk selalu mengasah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Karena ini akan jadi bahasa pengantar saat kuliah di luar negeri nanti,” katanya saat diwawancara lewat whatsapp, Rabu (14/7).

Selanjutnya, persiapkan mental dari jauh hari untuk bisa bersosialisasi dengan teman baru dan lingkungan baru nantinya, supaya tidak kaget.“Persiapan sebelum daftar, sebenarnya cari tau dulu apa aja yang dibutuhkan untuk kelengkapan datanya. Kita harus lengkapin dulu cv, lalu hasil IPK yang diperoleh selama kuliah harus bagus, dan sertifikat TOEFL score,” ungkapnya.

Menurutnya, ini kejutan baru baginya yang tak menyangka bisa lolos program ini. Vanya beranggapan bahwa masih merasa jauh dalam segi kemampuan, tapi dengan keyakinan dan percaya diri, ia bisa optimis bisa lolos seleksi. Dan sekarang terbukti.“Maka, saat wawancara dan pengumpulan data saya lakukan sangat sungguh-sungguh, apalagi dalam menjawab pertanyaan,” ujarnya.

“Pertama kali saya tahu program ini dari Kepala Prodi Sastra Inggris, Agus Priadi dan salah satu dosen jurusan yakni Mr Jimmy yang menginfokan bahwa akan ada program transfer kredit internasional ini. Ketika beliau memberitahukan info ini saya langsung bertanya kepada keluarga meminta izin untuk mengikuti program ini,” katanya menceritakan awal ikut program ini.

Untuk rencana selanjutnya setelah mengikuti program ini, ia akan kembali kuliah sembari mempersiapkan skripsi di semester akhir nanti. Lalu ilmu yang didapat serta pengalaman yang diperolehnya, akan dibagikan sebagai inspirasi untuk banyak orang.

“Saya ingin mereka juga ikut merasakan ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama menempuh pendidikan di Management and Science University Malaysia nantinya,” ujarnya. 

Menurutnya, jika nanti ada adik kelasnya ataupun kerabat yang berminat buat mengikuti program student transfer ataupun program beasiswa ke luar negeri lainnya, dia bisa kasih beberapa tips agar bisa lulus. “Dengan senang hati saya akan berbagi pengalaman dan ilmu, agar kelak lebih banyak lagi mahasiswa Universitas BSI yang bisa lolos Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,” katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement