REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Festival Film Cannes mengatakan, Netflix dan platform streaming besar lain belum berhasil menemukan sutradara hebat. Thierry Fremaux semakin mengobarkan api perseteruan antara festival film terbesar di dunia dengan platform Amerika Serikat itu ketika dia menantang para pewarta untuk menyebutkan nama sutradara hebat yang ditemukan oleh platform.
"Belum, bahkan setelah 10 tahun...," kata Fremaux ketika pewarta tak kunjung menjawabnya, Senin waktu setempat.
Netflix memboikot Cannes sejak 2018 setelah penyelenggara melarang film-film yang tayang di platform itu dari kompetisi karena mereka tidak mau menayangkannya di bioskop Prancis. Meski memuji Netflix yang mulai beroperasi sejak 2007 atas "pekerjaan luar biasa", Fremaux dengan cepat memihak keajaiban dari layar lebar.
"Kita baru merayakan ulang tahun ke-125 hadirnya bioskop. Kita lihat apakah 100 tahun lagi kita akan merayakan ulang tahun platform (streaming). Saya tidak berpikir Netflix atau yang lainnya bisa melewatkan festival film Cannes," ujar dia.
"Anda akan melihat nama-nama masa di depan di daftar kami. Itulah mengapa dialog harus dibuat."
Hubungan antara Cannes dan Netflix memburuk pada 2017 ketika pemilik sinema Prancis protes atas masuknya dua film dari platform tersebut di kompetisi utama. Setahun kemudian, Cannes mewajibkan film tayang di bioskop Prancis untuk bisa berkompetisi di Palme d'Or.