Jumat 18 Jun 2021 16:41 WIB

WHO: Covid-19 Tingkatkan Faktor Penyebab Bunuh Diri

Pandemi Covid-19 meningkatkan faktor bunuh diri secara global.

Pandemi Covid-19 meningkatkan faktor bunuh diri secara global (Foto: ilustrasi)
Foto: factretriever
Pandemi Covid-19 meningkatkan faktor bunuh diri secara global (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Satu dari 100 kematian di dunia secara langsung dapat dikaitkan dengan bunuh diri. Hal ini berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (17/6), dengan argumen bahwa wabah COVID-19 meningkatkan faktor bunuh diri secara global.

Pada 2019, lebih dari 700.000 orang tewas akibat bunuh diri, satu dari 100 kematian. Angka itu lebih tinggi dari kematian yang disebabkan oleh HIV, malaria, perang atau pembunuhan.

Baca Juga

"Pada tahun yang sama, sebelum pandemi global, tingkat bunuh diri di seluruh dunia menurun di semua wilayah, menurut WHO, kecuali untuk kawasan Amerika yang mengalami peningkatan 17 persen. Namun, situasi tersebut sepertinya akan berubah saat penyebaran virus corona menyebabkan gejolak di masyarakat, meningkatkan faktor bunuh diri secara global," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari xinhua, Jumat (18/6).

"Perhatian kami pada pencegahan bunuh diri kini bahkan lebih penting, setelah berbulan-bulan hidup dengan pandemi COVID-19, dengan banyak faktor risiko bunuh diri, yakni kehilangan pekerjaan, tekanan finansial, dan isolasi sosial masih begitu banyak," lanjut Tedros.

WHO mengumumkan serangkaian pedoman, bernama LIVE LIFE, untuk meningkatkan pencegahan bunuh diri. Peran media ditekankan oleh WHO yang menyatakan bahwa banyak laporan bunuh diri, terlebih jika mereka menggambarkan cara yang digunakan atau berfokus pada selebritas, dapat meningkatkan risiko yang disebut "bunuh diri jiplakan".

"Kita tidak bisa dan tidak boleh mengabaikan bunuh diri. Setiap bunuh diri merupakan sebuah tragedi," ucap Tedros.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement