REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para pelancong atau traveler dapat dengan mudah mengakses arus informasi. Kendati masih pandemi Covid-19, banyak traveler yang tetap mencari informasi atau itinerary, serta mementingkan persiapan matang sebelum berwisata.
Menurut Direktur Kemanayo, Rizal Azhar, kini orang mulai semakin memperhatikan persiapan saat akan berwisata. Dengan itinerary, traveler lebih punya persiapan yang baik. Ketika mengunjungi suatu wilayah, mereka pun sudah tahu atau destinasi yang dituju.
"Jadi banyak orang cari informasi traveling tidak sembarangan melakukan pilihan, kurasi, jadi gaya traveling sudah tidak seperti dulu," kata Rizal, belum lama ini.
Banyak orang merasa bosan dengan itinerary atau perjalanan yang itu-itu saja. Informasi di internet yang terkadang terlalu banyak dapat membuat lebih bingung.
Saat mencari referensi tempat wisata di media sosial, sering kali orang harus menangkap layar gambar untuk menyimpan informasi tersebut. Padahal, kata Rizal, pencarian semacam itu bisa memakan membuang waktu begitu saja.
Menurut dia, traveler membutuhkan solusi untuk mendapatkan itenerary sesuai keinginan tanpa menghabiskan waktu untuk pencarian, sebelum perjalanan. "Kami (Kemanayo), platform pertama di Indonesia yang menyediakan berbagai pilihan itinerary dan pendekatan personal," ujarnya.
Kemanayo merupakan platform itinerary marketplace berbasis situs web dan aplikasi mobile karya anak bangsa."Misalnya orang pergi ke Bali selalu dapat pilhan gunung atau pantai, tapi sebenarnya kalau eksplorasi apa saja banyak sesuai hobi atau kemauan masing-masing traveler, misalnya tempat berkuda, tempat makan, dan lainnya," jelas Rizal.
Kemanayo resmi diluncurkan untuk menawarkan pendekatan berbeda dalam melakukan perjalanan dan menikmati liburan bagi traveler. Kemanayo hendak menjadi penghubung dan akselerator untuk mensinergikan kontribusi dari berbagai stakeholders di industri pariwisata. Dia mengatakan, Kemanayo berperan untuk menjembatani antara informasi, data dan permintaan pasar melalui pengetahuan orang lokal yang menjadi sumber informasi bagi destinasi yang belum terekspos di tingkat daerah.