Selasa 15 Jun 2021 14:45 WIB

Kesalahan yang Banyak Dilakukan Saat Olahraga Menurut Dokter

Tak sedikit yang menganggap olahraga satu-satunya cara menurunkan berat badan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Olahragawan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Olahragawan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas kebugaran diperlukan tubuh, tapi melakoninya secara keliru malah bisa berdampak buruk. Agar terhindar dari risiko cedera, aktivitas itu perlu dilakukan dengan benar, guna mendapat peluang terbaik untuk mencapai hasil jangka panjang yang berkelanjutan.

Dokter Mike Varshavski yang terkenal di Youtube, menyebutkan beberapa kesalahan paling umum yang dilakukan seseorang terkait aktivitas kebugaran. Berikut 10 hal yang kerap dia jumpai di antara pasiennya, dikutip dari laman Men's Health, Selasa (15/6): 

1. Hanya fokus pada olahraga

Banyak orang yang mencoba menurunkan berat badan menganggap olahraga sebagai satu-satunya cara. Padahal, ada faktor penting lainnya dalam menghilangkan lemak, yaitu pengaturan pola makan alias diet sehat.

"Sekitar 70 hingga 80 persen penurunan berat badan yang terjadi adalah akibat dari makanan yang dikonsumsi. Anda harus memikirkan pemulihan, tidur, nutrisi, dan olahraga. Tidak bisa hanya fokus pada satu pilar," kata Mike.

2. Mencoba mengurangi spot lemak

Menurut Mike, mengurangi spot lemak hanya mitos. Berbagai pengujian sama sekali tidak membuktikan bahwa mengurangi kandungan lemak bisa membuat tubuh lebih berotot, bahkan tes yang dilakukan pada atlet sekalipun.

Dia menyarankan latihan mudah, semisal menggabungkan beberapa kardio dengan gerakan angkat besi. "Semakin sederhana latihan Anda, semakin besar kemungkinan Anda melihat keberhasilan jangka panjang," ujar Mike. 

3. Tergila-gila suplemen

Menurut Mike, tidak berlu belanja atau konsumsi suplemen secara gila-gilaan. Hal yang lebih penting adalah konsisten dengan latihan fisik, memastikan protokolnya benar, makan makanan sehat, serta melakukan proses pemulihan yang tepat.

4. Latihan kardio yang kurang tepat

Mike sering melihat orang di gym yang berjalan atau berlari di atas treadmill sambil berpegangan pada sisinya. Cara itu perlu dihindari karena mengurangi intensitas latihan dan dampaknya bisa melukai postur tubuh.

5.Berpedoman pada angka

Pelacakan frekuensi olahraga memang menarik, melihat berbagai angka tentang seberapa jauh berlari, berapa banyak beban yang diangkat, atau berapa banyak kalori yang sudah dibakar. Namun, menurut Mike, tak perlu terobsesi dengan itu.

Pasalnya, berpedoman pada angka bisa memicu ke arah yang justru kontraproduktif. "Lupakan angka-angkanya, terutama saat memulai.  Fokuslah untuk bergerak, bersenang-senang, dan menikmati prosesnya," ujar Mike.

6. Terlalu keras atau terlalu cepat

Mike telah merawat banyak pasien yang menjalani olahraga terlalu keras atau terlalu cepat sehingga jatuh sakit atau melukai diri sendiri. Dia menyarankan untuk olahraga secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan tubuh.

7. Peregangan yang salah

Siapapun yang berolahraga perlu melakukan pemanasan yang baik sekaligus meluangkan waktu untuk peregangan yang tepat. Peregangan akan melancarkan aliran darah melalui otot dan meningkatkan detak jantung.

8. Melewatkan beban

Menghindari latihan kekuatan atau angkat beban sama saja menjauhi berbagai manfaat. Pasalnya, jenis latihan itu berguna menaikkan tingkat metabolisme, membantu kemampuan tubuh untuk membakar kalori, memperbaiki postur dan keseimbangan, serta mendukung tidur berkualitas.

9. Mengabaikan pemulihan

Bukan hanya pemanasan yang penting, proses pemulihan juga krusial. Berikan tubuh waktu tidur dan istirahat yang cukup, juga asupan protein, dan memastikan tubuh tetap terhidrasi. Itu merupakan bagian integral untuk membantu otot lekas pulih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement