Jumat 11 Jun 2021 22:16 WIB

Mitos dan Fakta: Gerhana Picu Tanda Lahir di Tubuh?  

Sejumlah kalangan percaya gerhana picu tanda lahir di tubuh

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah kalangan percaya gerhana picu tanda lahir di tubuh. Ilustrasi gerhana
Foto: The Independent
Sejumlah kalangan percaya gerhana picu tanda lahir di tubuh. Ilustrasi gerhana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Beberapa ilmu pengetahuan telah mengungkap mitos dari peristiwa langit yang unik, gerhana matahari dan gerhana bulan. Banyak mitos yang berkembang terkait gerhana, seperti tanda lahir hitam, kelainan wajah pada anak, dan lainnya.

Gerhana matahari adalah peristiwa kosmik yang terjadi ketika bulan bergerak di antara matahari dan bumi, menghalangi cahaya matahari untuk sementara waktu. Dalam kondisi tertentu, bayangan ini dapat membuat sebagian bumi menjadi gelap seperti malam selama beberapa menit, bahkan di tengah siang hari.

Baca Juga

Gerhana matahari terjadi sekitar setiap 18 bulan dan bukan pertanda kemalangan seperti yang diyakini oleh kisah-kisah dulu. Ada ratusan mitos di seluruh dunia, terutama yang melibatkan perempuan hamil dan bagaimana mereka harus takut pada jam gerhana.

Mitos pertama, tidak boleh melihat gerhana dengan mata telanjang. Meskipun demikian, para ahli mengakui bahwa ini adalah hal yang benar dan tidak dianjurkan untuk melihat gerhana dengan mata telanjang.

‘Kebutaan gerhana’ adalah hal yang nyata dan tidak ada yang boleh melihat matahari untuk waktu yang lama dengan mata telanjang, agar tidak merusak retina secara permanen. Dianjurkan untuk menggunakan kacamata gerhana yang bersertifikat aman untuk melihat gerhana.

Mitos kedua, ibu hamil yang keluar rumah, anaknya akan lahir dengan tanda lahir hitam atau ada kelainan wajah. Para ahli tidak setuju dengan hal itu, dan menyebutnya mitos. 

Dikatakan juga bahwa jika seorang ibu hamil menggunakan pisau atau senjata tajam untuk memotong buah-buahan dan sayuran, bisa menyebabkan anak lahir dengan mulut sumbing.  

Jadi apa sebenarnya tanda lahir itu? Meskipun sifat dan penyebab pasti dari tanda lahir masih menjadi bahan perdebatan dalam komunitas ilmiah, secara umum disepakati bahwa tanda lahir adalah ketidakkonsistenan warna pada pigmen normal kulit. 

Sebagian besar dari kita memiliki beberapa jenis tanda lahir atau sejenisnya. Namun, kita mungkin tidak melihatnya atau mungkin tidak begitu menonjol, sehingga tidak langsung menarik perhatian. Ada dua jenis utama tanda lahir, vaskular dan berpigmen.  

Tanda lahir vaskular, seperti noda port-wine, muncul dari pertumbuhan berlebih pembuluh darah. Tanda lahir berpigmen, seperti tahi lalat, disebabkan oleh kumpulan sel kulit yang lebih gelap. 

"Hampir semua anak yang baru lahir memiliki semacam tanda lahir. Mereka tidak diturunkan tetapi dalam beberapa kasus bisa dikaitkan dengan kondisi tertentu, yang disebabkan oleh mutasi gen (meskipun bukan mutasi yang diturunkan dari orang tua)." 

Tetapi tidak semua tanda lahir adalah tanda yang tidak berbahaya. Dalam beberapa kasus yang jarang dan kurang menguntungkan, tanda lahir menunjukkan masalah yang lebih serius atau ganas yang terletak di bawah kulit anak. 

Dokter anak adalah orang terbaik untuk memandu kita tentang bagaimana merawat tanda lahir bayi yang baru lahir. 

 

Sumber: timesnownes

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement