Dalam studi ini, peneliti menganalisis data mengenai perdarahan dan kejadian vaskular yang berkaitan dengan vaksinasi Covid-19 di antara 2,53 juta orang dewasa di Skotlandia. Orang-orang tersebut telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 antara Desember-April.
Di antara kelompok ini, pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca tampak sedikit meningkatkan risiko ITP dalam 27 hari setelah vaksinasi. Sebagian orang mengalami gejala ITP berupa kemunculan memar-memar di kulit. Sebagian lain ada yang mengalami penyakit jangka panjang atau perdarahan berlebih.
Akan tetapi, temuan ini tidak sepatutnya memunculkan ketakutan berlebih mengenai vaksin Covid-19, termasuk vaksin AstraZeneca. Chief Executive British Society for Immunology Dr Doug Brown mengatakan kejadian ITP setelah pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca sangat langka.
"Risikonya jauh lebih rendah dibandingkan risiko-risiko dampak kesehatan serius yang berkaitan dengan Covid-19," kata Dr Brown.
Dr Brown menambahkan, vaksinasi merupakan cara yang paling aman dan efektif untuk berlindung dari risiko terkena Covid-19. Oleh sebab itu, Dr Brown tetap menganjurkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.
Studi terbaru ini telah dimuat dalam jurnal Nature Medicine. Studi ini diterbitkan setelah MHRA menganjurkan orang-orang berusia di bawah 40 tahun untuk tidak mendapatkan vaksin AstraZeneca sebagai bentuk kehati-hatian terhadap potensi risiko masalah pembekuan darah.