REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki risiko kecil untuk menyebabkan gangguan perdarahan. Temuan ini diungkapkan dalam studi terbaru yang dilakukan tim peneliti dari University of Edinburgh, Skotlandia.
Dalam studi ini, tim peneliti melibatkan orang-orang yang sudah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 sebagai partisipan. Hasil studi menunjukkan ada sedikit peningkatan risiko gangguan perdadahan autoimun yang dikenal dengan nama immune thrombocytopenic purpura (ITP) yang berkaitan dengan vaksin AstraZeneca. Kondisi tersebut juga dikenal sebagai idiopathic thrombocytopenic purpura.
ITP merupakan gangguan yang dapat menyebabkan terjadinya memar dan perdarahan berlebih. Kondisi ini terjadi akibat kadar platelet yang begitu rendah, di mana platelet itu sendiri berperan dalam membuat bekuan darah.
Beberapa gejala dari ITP adalah darah pada urine atau feses, perdarahan menstruasi berat, mudah mengalami memar, perdarahan superfisial, dan perdarahan dari gusi atau hidung. Kondisi ini lebih umum terjadi pada perempuan muda dan orang-orang yang mengidap masalah kesehatan seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom antifosfolipid.