REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siloam Hospitals Group bersama perusahaan farmasi Roche dan Halodoc bersinergi menghadirkan inovasi terbaru tes antigen di Indonesia, yaitu swab antigen Elecsys. Swab antigen yang akan tersedia secara bertahap mulai hari Kamis (3/6) di jaringan rumah sakit Siloam dan platform Halodoc (aplikasi dan website).
Di tengah kondisi saat sebagian masyarakat Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi, kita perlu menyadari bahwa pandemi belum selesai. Menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan melakukan tes Covid-19 tetap menjadi hal yang perlu dilakukan setiap
individu, terutama mereka yang sudah aktif bekerja dari kantor dan memiliki mobilitas tinggi.
Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Caroline Riady, mengatakan, terdapat tiga prioritas utama yang difokuskan Siloam Hospitals Group dalam rangka menanggulangi pandemi Covid-19. Ketiganya yaitu melakukan tes atau skrining sebanyak mungkin guna memutus penularan virus, meningkatkan layanan terhadap pasien Covid-19, dan pelaksanaan vaksinasi.
"Melakukan tes merupakan langkah penting di masa pandemi karena semakin cepatseseorang teridentifikasi dan tertangani, semakin cepat pula wabah virus corona dapat ditanggulangi. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pilihan tes yang tersedia di jaringan rumah sakit kami dan platform Halodoc, seperti tes terbaru berbasis laboratorium swab antigen Elecsys untuk kesehatan dan keamanan bersama,” tutur dia.
Selama lebih dari satu tahun pandemi, Siloam Hospitals Group telah melakukan lebih dari 2,8 juta tes COVID-19 yang mencakup RT-PCR, swab molekuler isotermal, rapid antigen, serologi antibodi, antibodi kuantitatif, dan rapid antibodi. Secara konsisten, Siloam Hospitals selalu berusaha menyediakan beragam tes Covid-19 yang terjangkau dan mudah diakses masyarakat yang memiliki beragam kebutuhan,
terutama dengan kondisi bahwa jumlah tes COVID-19 yang dilakukan di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lainnya.
Swab antigen Elecsys® merupakan metode tes antigen terbaru dengan performa tinggi yaitu dengan sensitivitas 94.5 persen dan spesifisitas 99.9 persen pada CT Value < 30 yang berarti mampu mendeteksi lebih akurat sampel dengan jumlah virus yang lebih rendah dibandingkan rapid antigen biasa. Pengambilan sampel untuk tesini dilakukan dengan cara usap nasofaring, yakni mengumpulkan cairan atau sampel dari bagianbelakang hidung.
Hasil swab antigen Elecsys menggambarkan kondisi saat pengambilan sampel. Hasil positif menunjukkan kemungkinan besar terinfeksi SARS-CoV-2, sedangkan hasil negatif tidak menyingkirkan kemungkinan terinfeksi SARS-CoV-2. Penilaian hasil didapatkan dengan melihat keadaan klinis pasien dan hasil pemeriksaan penunjang lain.