Jumat 04 Jun 2021 20:14 WIB

Angka Fantastis Biaya Rawat Inap Pasien Covid-19 Lansia

CDC sebut biaya perawatan pasien Covid-19 lansia di AS sangat tinggi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
CDC sebut biaya perawatan pasien Covid-19 lansia di AS sangat tinggi.
Foto: Prayogi/Republika
CDC sebut biaya perawatan pasien Covid-19 lansia di AS sangat tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biaya rawat inap Covid-19, rata-rata hampir 22 ribu dolar AS (sekitar Rp 314 juta) untuk lansia Amerika pada 2020. Para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melihat biaya perawatan Covid-19 untuk program Medicare, yang mencakup orang Amerika berusia 65 tahun ke atas.

Rata-rata, para peneliti menemukan, program tersebut menghabiskan hampir 22 ribu dolar AS untuk setiap pasien yang dirawat di rumah sakit antara April dan Desember 2020. Namun, angka-angka itu jauh lebih tinggi untuk beberapa pasien, termasuk mereka yang sakit parah sehingga membutuhkan ventilator. Rata-rata, biaya mereka mendekati 50 ribu dolar AS (sekitar Rp 715 juta).

Selana pandemi, jumlah pasien paling besar yaitu orang kulit hitam, pasien hispanik, dan pasien Asia-Amerika. Mereka adalah pasien yang dirawat di rumah sakit, membutuhkan ventilator, atau meninggal karena Covid-19 daripada pasien White Medicare.

“Ini menegaskan, seolah-olah itu perlu, bahwa orang kulit berwarna telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi ini,” kata presiden Commonwealth Fund, di New York City, David Blumenthal dilansir united press international, Jumat (4/6).

Blumenthal menulis editorial yang menyertai penelitian, yang diterbitkan pekan ini di Annals of Internal Medicine. Studi itu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang salah satu konsekuensi keuangan pandemi, yaitu biaya perawatan medis akut untuk manula Amerika.

Dipimpin ekonom kesehatan Yuping Tsai, CDC melihat catatan lebih dari 28 juta orang dalam program Medicare "tradisional". Tidak ada di Medicare Advantage, di mana manula Amerika menerima manfaat Medicare melalui perusahaan asuransi kesehatan swasta. Secara keseluruhan, 4 persen menerima perawatan medis untuk Covid-19, 23 persen di antaranya dirawat di rumah sakit.

Bagi mereka yang sembuh di rumah, studi tersebut menemukan, biayanya sederhana, yaitu 164 dolar AS (sekitar Rp 2,3 juta) per kunjungan rawat jalan. Jadi secara keseluruhan, Blumenthal mengatakan rawat inap Covid-19 dan kunjungan dokter memiliki dampak yang sangat kecil pada Medicare tradisional, dengan biaya program sekitar 6 miliar dolar (sekitar Rp 85,9 triliun) AS pada 2020. Untuk program yang menghabiskan ratusan miliar per tahun, itu persentase kecil.

"Saya merasa itu mengejutkan, dan saya tidak berpikir kita bisa menjelaskannya berdasarkan penelitian ini," ujar Blumenthal.

Faktanya, Blumenthal mencatat biaya rumah sakit yang relatif rendah mungkin sebagian mencerminkan kematian yang cepat di antara manula Amerika yang jatuh sakit parah. Pada titik ini, hampir 600 ribu orang Amerika telah meninggal karena Covid-19, sekitar 80 persen di antaranya berusia 65 tahun atau lebih.

"Biaya perawatan medis tidak mencakup biaya yang ditanggung masyarakat," kata Blumenthal.

Dalam hal biaya perawatan kesehatan, peneliti kebijakan kesehatan di University of Michigan Medical School di Ann Arbor, Kao-Ping Chua mengatakan biaya jangka panjang Covid-19, yaitu mulai dari perawatan di fasilitas perawatan terampil, program rehabilitasi, hingga perawatan kondisi kronis yang memburuk seperti penyakit jantung dan paru-paru itu sangat besar.

Menurut Kaiser Family Foundation, pasien di Medicare tradisional yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dikenakan pengurangan standar sebesar 1.408 dolar AS (sekitar Rp 20 juta). Itu jumlah yang harus dibayar penerima manfaat untuk perawatan medis mereka sebelum tunjangan mereka dimulai.

Hal yang berbeda untuk orang Amerika dengan Medicare Advantage atau asuransi swasta. Tahun lalu, Chua mengatakan banyak rencana yang secara sukarela mengabaikan pembagian biaya untuk orang-orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19. Chua melihat masalah itu dalam sebuah penelitian yang diterbitkan 30 Mei di server pracetak.

Dari hampir 2.700 pasien Medicare Advantage yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, setengahnya menerima tagihan untuk biaya penyedia atau ambulans, misalnya. Tagihan itu seringkali cukup kecil, rata-rata hanya di bawah 300 dolar AS (sekitar Rp 4,2 juta).

Beberapa pasien yang tidak menerima keringanan, rata-rata mengeluarkan biaya lebih dari 1.500 dolar AS (sekitar Rp 21 juta). Pasien yang lebih muda dengan asuransi swasta, rata-rata membayar lebih dari lebih dari 3.800 dolar AS (sekitar Rp 54 juta).

Mulai tahun ini, Chua mengatakan perusahaan asuransi sudah mulai membatalkan keringanan. Lebih banyak orang Amerika yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dapat menghadapi tagihan ribuan dolar.

Chua mencatat bahwa lebih dari 20 ribu orang Amerika dirawat di rumah sakit karena Covid-19 saat ini. "Saya pikir terlalu dini bagi perusahaan asuransi untuk mengabaikan perlindungan ini,” ujar dia.

Pemerintah federal dapat mempertimbangkan untuk meminta perusahaan asuransi membebaskan pembagian biaya tersebut, selama sisa pandemi, seperti halnya untuk pengujian dan vaksinasi Covid-19. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement