Kamis 03 Jun 2021 20:22 WIB

Ciri Awal Penyakit Parkinson dalam Perilaku Tidur Kita

Penyakit parkinson seakan menanti kita di usia yang lebih tua.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Ciri-ciri penyakit parkinson yang muncul pada saat kita tidur.
Foto: pxhere
Ciri-ciri penyakit parkinson yang muncul pada saat kita tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan bertambahnya usia, tak jarang kita khawatir mengenai kondisi tubuh kita yang semakin menua dan melemah. Berbagai penyakit seperti demensia, radang sendi, dan penyakit parkinson seakan menanti kita di usia yang lebih tua, jika kita masih melakukan pola hidup yang tak menyehatkan. 

Namun demikian, dengan mengetahui gejala-gejala awal dari penyakit, kita bisa mengatasi dan mengobatinya sebelum terlambat lebih jauh. Berikut adalah salah satu studi yang dilansir laman Best Life Online, Kamis (3/6), yang menjabarkan ciri-ciri penyakit parkinson yang muncul pada saat kita tidur yang bisa kita simak. 

Baca Juga

Pertama, jika Anda melakukan beberapa hal seperti memukul, menendang, atau berbicara dalam tidur Anda, itu bisa menjadi tanda awal penyakit Parkinson. Sebuah studi April 2021 menemukan bahwa gangguan perilaku tidur gerakan mata cepat atau rapid eye movement sleep behavior disorder (RBD) mungkin merupakan tanda awal penyakit Parkinson.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa orang dengan RBD mengalami perubahan aliran darah ke otak, yang dapat mengakibatkan kekurangan oksigen di jaringan otak. Para peneliti menyarankan bahwa pada akhirnya, ini dapat menyebabkan gejala Parkinson, menjadikan RBD sebagai prediktor awal penyakit.

Sebuah pernyataan dari Universitas Aarhus di Denmark, tempat penelitian dilakukan, mengatakan, tanda-tanda Anda mungkin menderita RBD termasuk mengayunkan lengan dan menendang saat tidur. Menurut Sleep Foundation, meninju, duduk, melompat dari tempat tidur, dan bahkan gerakan kecil pada anggota tubuh Anda semuanya bisa menjadi tanda RBD, serta berbicara, berteriak, atau menjerit saat tidur.

RBD terjadi ketika tubuh Anda tidak mengalami kelumpuhan otot normal di malam hari. Selama tidur REM normal, otot-otot di tubuh Anda untuk sementara lumpuh sementara otak Anda melakukan aktivitas yang sama seperti saat bangun.

Namun, menurut Sleep Foundation, orang dengan RBD tidak mengalami kelumpuhan otot normal, yang memungkinkan orang tersebut untuk mewujudkan mimpinya secara fisik. RBD memengaruhi antara 0,5 hingga 1 persen orang dewasa, dan lebih sering terjadi pada orang di atas usia 50 tahun dan pada pria. Lebih banyak pria juga didiagnosis dengan penyakit Parkinson.

Kedua, parkinson dan RBD dihubungkan oleh dopamin yang habis. Otak membutuhkan aliran darah dan oksigen yang cukup untuk melakukan tugasnya. Ketika aliran itu menurun, itu dapat berdampak negatif pada otak.

"Kami percaya bahwa proses penyakit yang sama yang menyebabkan tidur yang terganggu juga mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol aliran darah di otak, yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen di jaringan otak," ujar salah satu penulis studi tersebut, Simon Fristed Eskildsen, PhD. 

Penelitian tersebut menyebut, perubahan di otak dikaitkan dengan berkurangnya neurotransmiter, yang berarti bahwa saraf di otak mengalami kesulitan mengendalikan pembuluh darah. Penipisan neurotransmitter dopamin telah dikaitkan dengan penyakit Parkinson.

Ketiga, ada tanda-tanda peringatan dini lain dari Parkinson yang harus diperhatikan. Sebab, meronta-ronta dalam tidur Anda bukan satu-satunya tanda awal Parkinson yang perlu Anda waspadai.

Menurut Parkinson's Foundation, tanda-tanda awal lainnya termasuk tremor, tulisan tangan kecil, kehilangan penciuman, kesulitan berjalan, sembelit, suara rendah, pusing, pingsan, dan membungkuk. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda mungkin menderita penyakit Parkinson.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement