Selasa 01 Jun 2021 02:49 WIB

5 Hal yang Perlu Disampaikan ke Remaja Soal Pornografi

Perlu ada panduan dari orang tua agar remaja terhindar konsekuensi negatif pornografi

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nur Aini
Perlu ada panduan dari orang tua supaya remaja terhindar dari konsekuensi negatif akibat paparan pornografi
Foto: ROL
Perlu ada panduan dari orang tua supaya remaja terhindar dari konsekuensi negatif akibat paparan pornografi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara realistis, orang tua tidak bisa selalu mengawasi kegiatan memantau layar remaja serta aktivitas penggunaan teknologi mereka. Sementara, paparan pornografi di internet ataupun dari kawan di sekolah berpotensi memengaruhi buah hati.

Itu sebabnya perlu ada panduan dari orang tua supaya remaja terhindar dari konsekuensi negatif akibat paparan pornografi. Utamanya, memberikan wawasan agar remaja memahami bahwa pornografi tidak merepresentasikan seks yang sesungguhnya.

Baca Juga

"Saya tahu banyak orang tua tidak ingin mengakuinya, tetapi paparan pornografi, baik sengaja maupun tidak, kerap dimulai pada usia yang sangat muda," ungkap psikiater anak dan dewasa Lea Lis, dikutip dari laman Psychology Today.

Meskipun kemungkinan anak dan remaja sudah terpapar pornografi daring sangat mungkin membuat orang tua ngeri, Lis menyarankan jangan malu membicarakan itu dengan anak. Sebab, keterlibatan orang tua sangat penting.

Dia menyarankan orang tua terus memantau aktivitas layar anak di bawah 14 tahun. Setelah usia tersebut, anak bisa diberi kebebasan, tetapi orang tua perlu menyampaikan lima hal berikut terkait paparan pornografi.

1. Pornografi adalah akting

Hal pertama yang perlu disampaikan adalah kebanyakan tayangan porno bukan merupakan gambaran seks yang akurat. Sutradara, produser, dan aktor/aktris pornografi mengatur pengambilan gambar, pencahayaan, dan alur adegan.

2. Tubuh kebanyakan orang tidak seperti pelaku film porno

Pelaku film porno dipilih karena atribut fisik tertentu yang dianggap menarik secara seksual. Aktor dan aktris tayangan itu sering mengubah tubuh mereka melalui prosedur bedah kosmetik untuk ditampilkan dalam film berbau pornografi.

3. Hindari tontonan mengganggu

Ada kalanya remaja sengaja berkumpul bersama dan menonton adegan mesum. Beri tahu buah hati bahwa dia bisa memilih untuk pergi atau berhenti menonton jika tontonan dirasa mengganggu dan tidak sesuai dengan apa yang hendak dilihat.

Bagaimanapun, banyak film porno yang menjengkelkan dan terlihat benar-benar palsu untuk ditonton. Tindakan seksual yang mungkin menyakitkan dalam kehidupan nyata dapat dibuat agar terlihat meyakinkan dan menyenangkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement