REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru mengungkapan bahwa kematian atau mortalitas Covid-19 berkaitan dengan dua gejala yang bisa diperiksa dengan mudah di rumah. Kedua tanda tersebut adalah kadar oksigen dalam darah dan laju pernapasan.
Sebelumnya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan agar pasien Covid-19 segera mencari pertolongan medis bila mengalami kesulitan bernapas dan nyeri atau tekanan yang persisten pada dada. Akan tetapi, kedua hal ini sering kali tak terjadi ketika pernapasan dan kadar oksigen darah menurun dan mencapai tingkat yang berbahaya.
Salah satu peneliti dan ahli kardiologi Dr Nona Sotoodehnia mengatakan, kebanyakan pasien Covid-19 tidak merasakan kesulitan bernapas. Meski mereka memiliki saturasi oksigen yang rendah, mereka bisa tidak merasakan gejala.
Bila mengikuti panduan CDC tersebut, pasien harus menunggu sampai ada gejala kesulitan bernapas untuk ke rumah sakit. Padahal, pada saat itu mungkin kadar oksigen darahnya sudah sangat rendah.
"Kita jadi kehilangan kesempatan untuk melakukan intervensi lebih dini dengan terapi yang menyelamatkan jiwa," jelas Dr Sotoodehnia, seperti dilansir Times Now News.
Oleh karena itu, tim peneliti dari University of Washington School of Medicine melakukan sebuah studi untuk mencari tahu tanda yang lebih bisa diandalkan dalam memberikan petunjuk penting bagi pasien Covid-19 dan keluarga. Misalnya, tanda yang dapat menunjukkan kemungkinan pasien akan mengalami perburukan atau tanda yang mengindikasikan bahwa pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah harus dibawa ke rumah sakit.
Dalam studi ini, tim peneliti melibatkan 1.095 pasien Covid-19 berusia 18 tahun atau lebih tua yang dirawat di UW Medicine Hospitals dan Rush University Medical Center. Studi ini berlangsung sejak 1 Maret hingga 8 Juni 2020.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook