REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Figur publik Paris Hilton telah menghapus cicitan di akun Twitter-nya soal Palestina. Hilton sebelumnya membuat unggahan yang mengutuk pemboman Gaza.
Pada Ahad (15/5), Hilton mencicit ulang artikel Guardian tentang Israel yang menyatakan bahwa Israel tidak akan menghentikan serangan ke Gaza. Artikel dibagikan sembari menulis keterangan: "Ini sangat memilukan. Ini harus dihentikan! #SavePalestine #GazaUnderAttack #stopthegenocide".
Dia menindaklanjutinya dengan membagikan video Middle East Eye tentang seorang gadis Palestina berusia 10 tahun yang menangis, setelah serangan udara menghancurkan rumah tetangganya.
"Ini menyakiti hatiku. Tidak ada yang harus hidup dalam ketakutan. Hati saya tertuju pada gadis kecil dan anak-anak lain disekitarnya," kata Hilton seperti dilansir di Middle East Eye, Selasa (18/5).
Beberapa jam kemudian, kedua cicitan tersebut menghilang dan digantikan oleh pernyataan yang lebih umum: "Mengirim cinta dan cahaya ke seluruh dunia. Berdoa untuk perdamaian agar dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk semua."
Beberapa pengguna media sosial memuji Hilton karena angkat bicara, tetapi kecewa setelah beberapa cicitannya dihapus. Jurnalis Palestina, Ahmed Eldin, menduga bahwa Paris Hilton kemungkinan ditekan untuk menghapus cicitan yang menggambarkan kejahatan Israel di Gaza sebagai genosida dan memilukan.
Sebelumnya, supermodel keturunan Palestina, Bella Hadid, menjadi salah satu selebritas yang vokal membela rakyat Palestina. Puncaknya pada Sabtu (1/5), adik Gigi Hadid itu bergabung dengan ribuan orang pro-Palestina di New York City untuk memprotes kekerasan dan pendudukan Israel yang sedang berlangsung.
Namun protes yang dilakukan Bella Hadid nyatanya membuat geram Israel. Melalui akun media sosial Israel, Bella dituduh telah menyerukan agar orang-orang Yahudi dilempar ke laut.
"Ketika selebritas seperti Bella Hadid menganjurkan agar membuang orang Yahudi ke laut, dan menghapus Negara Yahudi," tulis akun resmi Israel pada Ahad (16/5).
Tuduhan tersebut merujuk pada rekaman langsung Instagram yang menunjukkan Hadid ikut menyanyikan lagu "From the River to the Sea, Palestine will be Free". Sejumlah pengguna lantas mendesak Twitter untuk mengambil tindakan terhadap mis-informasi yang disebarkan oleh akun Israel tersebut.
"Benar-benar aneh. Hanya butuh dua detik untuk mengetahui bahwa Bella Hadid tidak mengatakan itu dalam video," kata jurnalis Vincent Bevins.
Jurnalis Eldin mengatakan bahwa nyanyian itu tidak menyebut Israel atau Yahudi, tetapi lebih berfokus pada aspirasi untuk kebebasan dan martabat Palestina, di mana Israel dan sekutunya dengan sengaja mengabaikan dengan menghapus budaya, keberadaan, dan kemanusiaan Palestina. Pendukung Palestina mengatakan bahwa slogan tersebut merujuk pada lanskap politik dan geografis Palestina dan Israel, bukan etnis atau agama.
Serangan udara Israel di Gaza sekarang telah menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk 59 anak-anak, sementara serangan roket dan anti-tank dari daerah kantong yang dikepung telah merenggut nyawa 10 orang di Israel. Di Tepi Barat yang diduduki, setidaknya 12 pengunjuk rasa Palestina telah dibunuh oleh pasukan dan pemukim Israel.
Kematian itu terjadi di tengah adegan kebrutalan polisi Israel terhadap warga Palestina yang memprotes penggusuran enam keluarga dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.