REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sukses penayangan perdana di Tanah Air, film Jangan Sendirian terus melakukan ekspansi penonton ke luar negeri ini. Setelah Malaysia dan Brunei Darussalam, film bergenre suspense thriller ini membidik juga para penonton di Singapura, Kamboja, dan Vietnam.
Witjaksono, eksekutif produser film Jangan Sendirian, menjelaskan ada beberapa alasan pihaknya merasa optimistis filmnya dapat diterima di negara-negara Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Singapura dan Brunei, Kamboja dan Vietnam.
“Diantaranya karena faktor bahasa yang serumpun, soundtrack musik yang pas, serta sense of humor gaya Melayu yang juga sama,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin (12/4).
Adanya kemiripan bahasa serumpun ini, kata Witjaksono, membuat kemampuan para penonton dari negara ASEAN ini menjadi lebih Mudah mengerti alur cerita yang disajikan. “Pada akhirnya kita tidak perlu lagi kesulitan untuk menerjemahkannya,” kata dia.
Hal yang sama juga terjadi pada soundtrack musik. Witjaksono mengatakan bukan rahasia lagi kalau lagu Indonesia dan band-band nasional telah banyak yang dikenal di negara tetangga. Fenomena ini, kata dia, akan memberikan kontribusi dalam mempengaruhi diterima atau tidaknya film.
Sementara itu produser film Agung Setray mengatakan dalam mengemas cerita pihaknya tidak menggunakan hantu seperti pada umumnya. Film ini, kata dia, menggunakan jump scare bukan pada sosok hantu namun pada kekuatan karakter dan storytelling yang dibangun.
“Penggabungan unsur thriller dan suspense, yang membuat suasana mencekam adalah hal baru dalam jagat perfilman Indonesia, khususnya film horor. Justru diferensiasi inilah yang menjadikan film Jangan sendirian mendapat aplaus yang cukup baik bagi penonton tanah air pada awal pemutaran perdana kemarin,” tuturnya.