Kamis 08 Apr 2021 05:00 WIB

Yuks...Berburu Hijab di Hijabfest Jelang Ramadhan 

Konsumen rela mengantre berjam-jam agar bisa masuk ke area pameran.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Para emak-emak menyerbu pameran hijab di Indonesia Hijabfest, Bandung.
Foto: Istimewa
Para emak-emak menyerbu pameran hijab di Indonesia Hijabfest, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang ramadhan, kaum hawa para pecinta busana hijab di Indonesia  mulai berburu pakaian di acara bazar busana hijab terbesar. Yakni, Indonesia Hijabfest yang dipelopori oleh Sheena Krisnawati. 

Walaupun masih dalam kondisi pandemi Covid 19, tapi acara Indonesia Hijabfest masih digelar. Yakni sejak 6 sampai 10 April 2021 di Ballroom Trans Luxury Hotel Bandung, Jl Gatot Subroto Kota Bandung, Jawa Barat.

Para emak-emak pun, menyerbu pameran hijab itu. Mereka, rela mengantre berjam-jam agar bisa masuk ke area pameran. Karena, panitia mengatur jumlah pembeli yang masuk ke area pameran agar tak menumpuk.

Namun, ada yang berbeda dari penyelenggaraan tahun ini. Perbedaan tersebut dibawa oleh Wakaf Salman selaku official partner dari Indonesia Hijabfest 2021.

"Memang antriannya cukup panjang. Tapi suka penasaran kalau ga datang ke hijabfest," ujar Tya Setiani salah satu pengunjung warga Jatihandap, Rabu (7/4).

 

photo
Indonesia Hijabfest 2021. - (Istimewa)
 
 

Tya mengatakan, pameran hijab selalu ditunggu oleh para hijabers. Karena, biasanya banyak koleksi baru yang dikeluarkan oleh berbagai merek hijab. "Dan yang paling penting, banyak diskon di acara hijabfest ini," katanya.

Menurut Founder Hijab Fest, Sheena Krusnawati, pada 2020 di masa pendemi covid 19, pihaknya tetap menyelenggarakan pameran dengan protokol kesehatan ketat. "Alhamdulillah, para hijabers selalu antusias. Tahun lalu saat pandemi masih tinggi 6 hari omzetnya lumayan buat di masa pandemi gitu ya. Mencapai Rp 9,5 miliar. Tahun ini saya optimis lebih besar," paparnya.

Baca juga : Pemerintah Dorong Perusahaan Bayar THR

Sheena mengatakan, biasanya hijabfest digelar di Sabuga. Tapi, kapasitasnya terbatas hanya 140 orang. Padahal, pengusaha hijab yang daftar untuk pameran mencapai 1.000 orang. Jadi, UKM yang bisa ikut pameran harus digilir.

"Pameran sekarang, karena kondisi Pandemi Covid 19 jadi cuma ada 72 merek yang ikut pameran. Kami batasi pengunjung secara bergilir," katanya.

Sheena mengaku, senang tahun ini bisa berkolaborasi dengan Wakaf Salman untuk program amal siap-siap ramadhan. "Hijab fest ruang ekpresi untuk pengusaha hijab. Sekarang bisa sambil beramal juga," katanya.

Melalui acara ini, Wakaf Salman menangkap potensi luar biasa dari perkembangan muslim fashion di Indonesia. Direktur Wakaf Salman, M Khirzan N. Noe’man mengatakan, animo masyarakat yang besar terhadap busana muslim untuk memenuhi kewajiban menjalankan syariat Islam, bisa diarahkan kepada semangat berbagi manfaat dan mengabadikan kebaikan.

Wakaf Salman, kata dia, sebagai lembaga nazhir, menerima wakaf dan menyalurkannya untuk pemberdayaan berbagai sektor penting dalam pembangunan peradaban. Wujud nyatanya adalah berbagai produk yang dihasilkan dari program wakaf produktif, di antaranya ATM Beras, Q-Netic Pump (alat pemadam kebakaran praktis), dan mesin Reverse Osmosis (alat filtrasi air).

Adapun Wakaf Salman juga menerima donasi dan kerja sama dalam rangka menyalurkan bantuan bagi yang membutuhkan. Acara Wakaf Salman X Hijabfest menjembatani terpenuhinya misi tersebut. 

Dalam acara ini, pengunjung tidak hanya bisa berbelanja saja di booth dari 78 brand ternama. Tetapi, juga berkesempatan untuk melakukan Belanja Amal dan turut serta menyambung estafet gerakan #SalingJaga. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement