REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Sebanyak 5.000 orang penggemar musik rock menikmati konser secara langsung di aula konser Palau Sant Jordi Barcelona pada Sabtu (27/3) malam waktu setempat. Mereka melewati pemeriksaan virus corona pada hari yang sama untuk menguji keefektifannya dalam mencegah wabah virus di acara budaya berskala besar.
Hanya ada satu aturan di dalam pertunjukan tersebut yaitu penggunaan masker berkualitas tinggi yang disediakan oleh penyelenggara konser secara ketat. "Kami bisa menghindari kenyataan untuk sementara waktu," kata pengunjung bernama Jose Parejo.
Pria berusia 40 tahun ini menikmati konser kecil dan membawa kenangan ketika kondisi masih normal. "Sayangnya, hal-hal yang saat ini tidak begitu normal," ujarnya.
Tiket konser terjual habis. Harga untuk menikmati pertunjukan langsung ini berkisar 23 hingga 28 euro, termasuk biaya tes dan masker yang wajib kecuali saat makan atau minum di area yang ditentukan.
Pembeli tiket memilih di antara tiga tempat di Barcelona untuk melakukan tes antigen cepat pada Sabtu pagi. Mereka yang memiliki hasil negatif mendapat kode di ponsel yang memvalidasi tiket untuk menikmati pertunjukan pada pukul 19.00 waktu setempat. Orang dengan penyakit jantung, kanker, atau mereka yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir diminta untuk tidak mendaftar. Penyelenggara mengatakan itu adalah acara komersial pertama dengan penonton besar yang diadakan di Eropa selama pandemi.
Konser tersebut didukung oleh otoritas lokal dan para ahli dari The Fight AIDS and Infectious Diseases Foundation Barcelona, yang juga menyelenggarakan studi kasus seputar konser kecil yang dihadiri 500 orang pada Desember. Mereka mengatakan, hasil studi kasus pendahuluan tersebut menunjukkan bahwa pra-skrining dengan tes antigen dan penggunaan masker berhasil mencegah infeksi di dalam konser meski tidak ada aturan jarak sosial.
"Ini adalah langkah kecil lainnya untuk dapat mengadakan konser dan acara budaya selama pandemi," kata ahli virus yang terlibat dalam rancangan protokol kesehatan, dr Boris Revollo.
Selain 10 kali lebih besar dari konser pada Desember, pertunjukan kali ini tidak melibatkan grup pengawasan yang dipertahankan di luar gedung konser. Sebaliknya, penonton konser setuju otoritas kesehatan masyarakat dapat memberi tahu tim Revollo jika mereka terjangkit virus corona dalam beberapa minggu setelah konser.
Dengan informasi tersebut, tim Revollo akan melakukan analisis tingkat infeksi di antara 5.000 penonton konser dibandingkan dengan populasi umum. Cara itu untuk melihat apakah ada perbedaan yang dapat mengarah pada penularan di konser tersebut.