REPUBLIKA.CO.ID, Berburu oleh-oleh khas, merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan saat melakukan perjalanan ke suatu daerah. Sudah menjadi kebiasaan atau semacam tradisi, bila sehabis liburan hampir setiap traveler selalu menyempatkan diri berbelanja oleh-oleh untuk keluarga, sanak saudara, teman, tetangga atau sekedar untuk kenang-kenangan.
Setiap daerah di Indonesia memiliki dan menawarkan berbagai produk olahan khas yang menjadi oleh-oleh wajib bagi para traveler. Tak heran jika disetiap kota wisata berjejeran aneka toko dan pusat oleh-oleh khas daerah yang terkenal.
Ada satu tradisi yang sampai sekarang tidak pernah dilewatkan saat berlibur ataupun pulang kampung pada hari raya, yakni berburu oleh-oleh. Tak lengkap rasanya jika tidak membawa buah tangan, bukan hanya sebagai cindera mata bagi orang terdekat, ternyata oleh-oleh juga menjadi pengingat akan tradisi suatu daerah.
Berbicara tentang oleh-oleh, tentu di Indonesia ada banyak sekali makanan dan cinderamata yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas. Setiap daerah memang memiliki beragam keistimewaan tersendiri, tak terkecuali kota Semarang.
Semarang menjadi salah satu kota di Indonesia dengan keragaman budaya Jawa dan Tionghoa yang mampu hidup berdampingan dengan harmonis. Berawal mula dari tempat tinggal di daerah pecinan Kota Semarang, Sri Harsini (Tjia Sien Nio) selama lebih dari 35 tahun, telah menghadirkan cemilan khas Semarang bernama ‘Kueh Moaci Gemini’. Kue ini dikenal dengan kultur China peranakan, sebagai cemilan oleh-oleh legendaris asli dari Kota Semarang yang terbuat dari adonan tepung ketan yang didalamnya berisi kacang cincang dan gula, dengan cita rasa yang unik, enak dan tekstur kenyal serta harga terjangkau.