Selasa 23 Mar 2021 12:23 WIB

Mengenal Obat Herbal yang Ditambahkan dalam Kopi

Kopi tak hanya bisa diaduk dengan campuran gula atau krim.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Kopi tak hanya bisa diaduk dengan campuran gula atau krim.
Foto: Pxhere
Kopi tak hanya bisa diaduk dengan campuran gula atau krim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi tidak cuma bisa dipadukan dengan gula dan krim, ada bahan bernama adaptogen yang kerap dibubuhkan dalam minuman tersebut. Silvia Carli, pakar diet berlisensi dari New York, Amerika Serikat, menjelaskan lebih lanjut mengenainya.

"Adaptogen adalah obat herbal tidak beracun yang mengklaim dapat membantu mengatasi stres mental atau fisik dengan lebih baik, meningkatkan kinerja fisik dan mental, dan mungkin mendukung sistem kekebalan," ungkapnya.

Baca Juga

Perempuan yang aktif di platform gaya hidup sehat 1AND1 LIFE itu menyampaikan, sudah banyak minuman kopi kalengan atau kemasan dalam botol yang ditambah dengan adaptogen. Fungsinya, mempertahankan kafein tapi dengan lebih sedikit efek samping.

Sebagian orang merasa gelisah dan berdebar setelah minum kopi biasa. Karena adaptogen telah dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih rendah, menambahkannya ke dalam kopi dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kelelahan peminumnya.

Ada beberapa jenis adaptogen yang umum digunakan. Pertama adalah jamur reishi yang telah terbukti dalam studi memiliki efek meningkatkan sistem kekebalan, punya fungsi antikanker, dan meningkatkan suasana hati.

Baca juga : Studi: 1 dari 3 Penyintas Covid-19 Menderita Long Covid

Kedua, ramuan kuno ashwaganda atau ginseng India yang sudah berabad-abad digunakan dalam pengobatan Ayurveda. Penelitian terhadap peserta manusia mengungkap bahwa bahan ini meningkatkan daya tahan terhadap stres.

Bahan lain yakni kunyit dengan bahan aktif kurkumin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Sementara cordyceps yang lazim digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok punya senyawa yang memiliki fungsi antiinflamasi.

Jamur surai singa pun dimanfaatkan sebagai adaptogen. Jenis jamur dengan bentuk unik ini dapat meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan daya ingat, serta diyakini bisa mengurangi depresi dan kecemasan.

Berdasarkan sejarah, adaptogen sudah ribuan tahun dimanfaatkan dalam pengobatan herbal tradisional. Pemakaian secara meluas dalam kehidupan modern dilakukan setelah adanya berbagai penelitian yang mengonfirmasi kegunaannya.

Ahli diet terdaftar di Within Nutrition, Kylie Ivanir, menganggap sejumlah hasil studi tentang kegunaan adaptogen tampak menjanjikan. Beberapa riset itu dilakukan pada hewan dan sampel sel manusia.

Baca juga : Habiskan Dana Rp 983 M, Riza: Formula E Masih Menguntungkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement