Senin 15 Mar 2021 13:39 WIB

Studi: Perempuan Masih Terpinggirkan di Peringkat Musik

Sebuah studi menyebutkan musisi perempuan masih terpinggirkan di peringkat musik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi dari American Think Tank Annerberg Inclusion Initiative menemukan bahwa musisi perempuan masih terpinggirkan dalam chart musik utama seperti Billboard Hot 100. Peneliti mencatat bahwa selama 8 tahun terakhir, 75 persen tangga lagu didominasi musisi laki-laki.

Para peneliti di University of Southern California memutuskan untuk melihat lebih dalam tentang ketidakhadiran wanita dalam industri musik ini. Studi mereka baru-baru ini, yang dilakukan oleh Annerberg Inclusion Initiative mengungkapkan bahwa hanya 21,6 persen musisi perempuan yang muncul di Billboard Hot 100 antara 2012 hingga 2020.

Baca Juga

Data dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa musisi perempuan yang tampil sebagai duo atau grup persentasenya lebih sedikit. Antara lain duo hanya 7,3 persen dan grup wanita sebesar 7,3 persen.

Ketidaksetaraan gender juga sangat jelas terlihat di belakang layar industri musik. Hanya 2,6 persen dari posisi produser yang dikreditkan pada sampel lagu-lagu Billboard Hot 100, dibandingkan dengan 12,9 persen penulis lagu.

"Produser perempuan, khususnya wanita non kulit putih, hampir dihapus dari industri musik," kata Stacy L Smith, penulis utama laporan itu.

"Selama hampir 9 tahun, hanya 5 persen dari lagu-lagu sampel yang memiliki produser wanita. Memanfaatkan kesempatan untuk memamerkan bakat para perempuan dan kontribusi kreatif mereka sangat penting jika bisnis rekaman ingin mencapai kesetaraan," jelas Smith seperti dilansir dari laman Inquirer pada Senin (15/3).

Ketika acara Grammy Awards ke-63 berlangsung pada 14 Maret, laporan tersebut juga melihat diskriminasi gender dalam kategori unggulan di ajang penghargaan musik Amerika. Padahal menurut peneliti, saat ini sudah banyak seniman perempuan yang bersaing untuk penghargaan untuk Artist of the Year, Song of the Year dan "Producer of the Year". 

"Untuk produser misalnya, sepanjang 2013 hingga 2020, hanya 2,1 persen produser perempuan yang masuk dalam nominasi," tambah Smith.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement