REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Ada satu saat di mana seekor kucing atau anjing dengan santai menyantap makanannya, namun pada saat berikutnya, dia akan berlarian di sekitar rumah, seolah ada api yang menyala di bawah ekornya. Kondisi yang disebut sebagai zoomies ini berlangsung hingga beberapa menit.
Muncul pertanyaan, mengapa anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya suka berkeliaran tanpa alasan jelas? "Mereka hanya bersenang-senang," kata José Arce selaku presiden terpilih dari American Veterinary Medical Association dilansir di Livescience pada Ahad (14/3).
Arce mengatakan semburan energi yang ada pada hewan peliharaan tersebut secara teknis disebut periode aktivitas acak frenetik (FRAP). FRAP merupakan hal alami dan terlihat pada banyak spesies hewan peliharaan dan hewan liar. Arce menyampaikan FRAP mungkin tampak acak, tetapi beberapa pemicu umum terjadi pada anjing.
"Ketika seorang pemilik membiarkan seekor anjing keluar dari kandangnya, anak anjing tersebut mungkin akan bergerak untuk mengeluarkan energi yang terkumpul sepanjang hari," ujar Arce.
"Demikian pula, pemilik yang pulang ke rumah setelah bekerja dapat memicu seekor anjing untuk berlari-lari sebentar setelah tidur siang selama berjam-jam," ujar Arce.
Arce menyebut FRAP juga kerap muncul seusai hewan peliharan mandi. Dia menduga hal itu mungkin untuk melepaskan energi gugup atau kegembiraan saat mandi.
"Anjing sangat efektif mengeringkan tubuh saat mengibaskan bulunya, jadi berlarian setelah mandi kemungkinan besar tidak ada hubungannya dengan mengeringkan badan," kata Arce.
Arce mengatakan, kucing memiliki pemicu zoomies berbeda. Kucing lebih mungkin melakukannya saat senja dan fajar karena pada saat itulah mereka paling aktif. Mereka juga cenderung mengalami FRAP setelah perawatan dan menggunakan kotak kotoran.
Arce biasanya memberi makan kucingnya sendiri makanan kering, tetapi ketika dia sesekali mengeluarkan kaleng makanan basah, mereka berlomba di sekitar rumahnya.
"Mereka benar-benar bahagia dan bersemangat, dan mereka berlari ke sana ke mari di aula dan melompat ke atas sofa," kata Arce.
Saat kucing melakukan zoomies, mereka cenderung berlari lebih sedikit dibandingkan anjing. Trah anjing yang lebih atletis dan berperilaku tinggi, seperti anjing gembala Australia, mungkin melakukannya lebih sering daripada anjing yang santai, mungkin karena mereka perlu mengeluarkan energi lebih sering. Hewan liar seperti musang dan gajah juga melakukan FRAP.
"Perilaku ini kadang-kadang disebut binkies pada kelinci dan dianggap sebagai ekspresi kegembiraan," kata Arce.
Menurut studi tahun 2020 di Journal of American Association for Laboratory Animal Science, bunny binkies dapat muncul seperti berlari, memutar kepala atau tubuh, dan melompat atau melompat di udara.