REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa kini menjadi salah satu praktik diet, di mana orang tidak mengonsumsi makanan atau minuman berkalori dalam jangka waktu tertentu. Beberapa orang berpuasa beberapa jam per hari, sementara yang lain berpuasa dalam jangka waktu 24-48 jam, atau lebih.
Dilansir di laman Medical News Today pada Kamis (11/3), orang-orang telah mempraktikkan puasa yang bervariasi selama ratusan tahun. Ada banyak metode puasa yang dapat diikuti orang.
Tinjauan sistematis pada 2015 menemukan bukti bahwa puasa dapat berdampak positif pada kesehatan, misalnya meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko kegemukan, hati berlemak, diabetes, serta kanker pada hewan pengerat. Penelitian pada manusia mendukung gagasan puasa dapat mengurangi obesitas. Meskipun ada banyak bentuk puasa, orang dapat memilih metode paling sesuai dengan kebutuhannya.
Pertama, puasa alternatif. Saat berpuasa, orang cenderung menghindari konsumsi makanan dan minuman mengandung energi atau kalori. Pada hari makan, mereka dapat mengonsumsi makanan dan minuman mengandung kalori sebanyak yang diperlukan.
Kedua, puasa modifikasi. Pada hari-hari puasa, orang biasanya hanya mengonsumsi 20-25 persen dari kebutuhan kalori dan mengonsumsi kalori sebanyak yang mereka butuhkan pada hari-hari makan. Orang yang mengikuti diet ini melakukan puasa selama dua hari berturut-turut per pekan.
Ketiga, makan dengan batasan waktu. Puasa intermiten melibatkan pembatasan waktu, di mana seseorang dapat makan hingga beberapa jam per hari. Misalnya, beberapa orang mungkin memiliki jendela makan antara pukul 12.00–18.00 dan berpuasa di luar jam-jam tersebut.
Keempat, puasa Ramadhan. Ramadhan adalah bulan suci untuk umat Islam. Selama Ramadhan, seseorang berpuasa sejak sebelum fajar hingga matahari terbenam.
Kelima, puasa agama lain. Orang yang menganut agama lain dapat mengambil bagian dalam puasa tertentu.
Bagi kebanyakan orang, apa pun yang mereka konsumsi selama puasa harus memiliki kalori nol, kecuali mereka mengambil bagian dalam puasa yang dimodifikasi, seperti diet 5:2. Air mengandung nol kalori, artinya seseorang dapat meminumnya sebanyak yang mereka inginkan selama periode puasa.
Kopi dan teh hitam mengandung sangat sedikit kalori per cangkir. Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat bertindak sebagai penekan nafsu makan, yang dapat memudahkan seseorang untuk berpuasa. Teh tertentu, seperti teh hijau dapat meningkatkan perasaan kenyang dan menurunkan nafsu makan.
Mereka yang mengikuti diet puasa yang dimodifikasi dapat makan hingga 25 persen dari kebutuhan kalori harian mereka saat berpuasa. Penting untuk mengetahui berapa banyak kalori yang dibutuhkan seseorang sambil menghindari makanan dan minuman yang melebihi batas total hariannya. Beberapa contoh makanan dan minuman rendah kalori, seperti, telur, ikan kod, kentang, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, kopi hitam tanpa pemanis, dan teh tanpa pemanis tanpa susu.
Mengonsumsi makanan rendah glikemik dapat membuat orang merasa kenyang lebih lama dan memberikan cara lembut untuk berbuka puasa. Makanan dan minuman yang rendah glikemik seperti, gandum gulung, sayuran nonstarki, susu, ubi jalar, dan buah.
Makanan dan minuman berprotein tinggi dapat membantu rasa kenyang, misalnya kacang-kacangan seperti almon, selai kacang, keju, yogurt, ayam, kalkun, daging tanpa lemak, salmon, kod, dan bubuk protein.