Rabu 10 Mar 2021 00:15 WIB

Batasi Makan Gorengan Sebelum Divaksin Covid-19

Penerima vaksin juga diimbau hindari makanan atau minuman berkadar gula tinggi.

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/3). Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggelar vaksinasi tahap pertama untuk pedagang beserta karyawan di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati dengan target 1.000 peserta yang berlangsung hingga Kamis (11/3). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/3). Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggelar vaksinasi tahap pertama untuk pedagang beserta karyawan di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati dengan target 1.000 peserta yang berlangsung hingga Kamis (11/3). Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi klinik Cindiwaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, SpGK menyarankan masyarakat menyantap makanan bergizi sebelum divaksin Covid-19. Tubuh membutuhkan asupan protein dan lemak sehat, juga vitamin, dan mineral.

"Hindari atau batasi makanan yang digoreng-goreng atau makanan yang mengandung lemak jenuh," kata Cindi dalam bincang virtual Kupas Tuntas Persiapan Menuju Era Post Covid, Selasa (9/3).

Berdasarkan penelitian-penelitian, makanan seperti itu bisa menurunkan daya tahan tubuh dan bersifat lebih inflamasi. Dia juga menyarankan untuk mengurangi asupan makanan atau minuman yang punya kadar gula tinggi.

Makanan tinggi gula mengakibatkan ketidakseimbangan nutrisi. Sebab Anda akan lebih banyak memilih makanan yang tinggi glukosa dibandingkan makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein dan serat. Selain itu, mengonsumsi gula berlebih juga dapat menekan sistem imunitas.

Kementerian Kesehatan RI sudah memberikan batasan konsumsi gula yang disarankan per orang per hari adalah tidak lebih dari 50 gr (empat sendok makan).

Konsumsi minyak maupun makanan sumber lemak secara berlebih dapat pula menekan sistem imunitas dan mengurangi kemampuan sel darah putih dalam menghancurkan bibit penyakit.

Mengasup makanan sumber lemak berlebih bahkan dapat menimbulkan risiko berbagai penyakit berbahaya, karena sel lemak yang berlebih dapat memicu pelepasan zat kimia yang berakibat pada peradangan kronis dan akhirnya merusak jaringan-jaringan sehat.

Batas konsumsi lemak yang disarankan Kementerian Kesehatan RI adalah hanya 67 gram (5 sendok makan minyak) per orang per hari.

Dia mengatakan, asupan gizi dan nutrisi untuk tubuh haruslah seimbang, apalagi setiap orang harus menjaga imunitas tubuh di tengah pandemi.Kementerian Kesehatan juga menerbitkan panduan "Isi Piringku" yang diharapkan bisa membantu mencegah kelebihan berat badan hingga obesitas.

"Isi Piringku" ini berarti membagi 1/3 (sepertiga) dari setengah piring untuk lauk pauk, 1/3 dari setengah piring buah, 2/3 dari setengah piring sayuran dan 2/3 dari setengah piring makanan pokok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement