Diskusi dengan dokter
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menganjurkan bagi yang mengalami reaksi alergi langsung, meskipun tidak parah terhadap vaksin atau terapi suntik untuk penyakit lain, sebaiknya diskusikan dengan dokter. Dokter akan membantu memutuskan apakah Anda aman divaksin atau tidak.
Selain itu, mereka yang alergi terhadap polietilen glikol (PEG) atau polisorbat juga harus menghindari vaksin. Rekomendasi ini termasuk reaksi alergi terhadap PEG dan polisorbat. Polisorbat bukan merupakan bahan dalam vaksin mRNA COVID-19, tetapi terkait erat dengan PEG, yang ada di dalam vaksin. Orang yang alergi terhadap PEG atau polisorbat sebaiknya tidak mendapatkan vaksin mRNA COVID-19.
Efek samping vaksin
FDA mengatakan ada sejumlah “efek samping yang serius, tidak umum (<1,0 persen), diamati pada tingkat numerik yang sedikit lebih tinggi pada kelompok studi vaksin dibandingkan dengan kelompok studi plasebo garam, baik secara keseluruhan maupun untuk kejadian merugikan spesifik tertentu yang terjadi dalam jumlah yang sangat kecil. Hal itu mewakili peristiwa medis umum yang terjadi pada populasi umum pada frekuensi yang sama.
Setelah ditinjau lebih lanjut oleh FDA, ketidakseimbangan ini tidak menimbulkan masalah keamanan, juga tidak menunjukkan hubungan kausal dengan vaksinasi untuk sebagian besar kejadian buruk serius yang dilaporkan.