Selasa 02 Mar 2021 05:55 WIB

Anthony Fauci: Vaksin Efektif Lawan Covid-19 Varian Baru

Anthony Fauci menyarankan tidak terlalu mengkhawatirkan tentang varian baru Covid-19

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Anthony Fauci menyarankan tidak terlalu mengkhawatirkan tentang varian baru Covid-19.
Foto: AP/Alex Brandon
Anthony Fauci menyarankan tidak terlalu mengkhawatirkan tentang varian baru Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pakar penyakit menular nasional Amerika Serikat, Anthony Fauci, menyarankan tidak terlalu mengkhawatirkan tentang varian baru Covid-19. Menurut Fauci, vaksin yang beredar cukup efektif untuk menangkalnya.

Berbicara di program "State of the Union" CNN, Fauci mengonfirmasi bahwa peneliti telah mendalami mengenai varian anyar tersebut. Efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima.

Baca Juga

"Ketika Anda terpapar varian virus yang mengurangi kemampuan vaksin tapi mendapatkan vaksin memadai, yang terjadi mungkin bukan respons terbaik, tetapi itu masih dalam batas efektivitas," kata Fauci.

Dia menyampaikan pula bahwa varian baru Covid-19 memang harus ditangani dengan serius, termasuk jenis berbeda yang terdeteksi di New York dan Afrika Selatan. Tidak ada alasan untuk menganggapnya remeh.

Sang pakar sepakat dengan pendapat Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Rochelle Walensky. Sebelum ini, Walensky menyerukan masih perlunya AS menjaga perbatasan wilayah.

Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus lebih lanjut. Pasalnya, setiap kali suatu wilayah mencapai puncak jumlah kasus dan angkanya menurun, banyak protokol kesehatan mulai mengalami kemunduran.

Baca juga : Jokowi Cabut Aturan Miras, Ketua PBNU: Sangat Bijak

Menurut dia, terlalu dini menghentikan berbagai pembatasan Covid-19. "Sangat berisiko untuk mengatakan "ini telah berakhir, sudah ada jalan keluar, dan saatnya melonggarkan," ungkap Fauci, seperti dikutip dari laman The Hill, Senin (1/3).

Komentar Fauci menyusul kebijakan AS melanjutkan pemberian vaksin untuk kelompok berisiko. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS juga telah menyetujui vaksin ketiga dari Johnson & Johnson untuk kondisi darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement