REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Dr dr Aru Wisaksono mengatakan, kunci untuk menurunkan angka kejadian kanker saat ini bukan melalui pengobatan yang canggih berharga mahal, melainkan dengan deteksi dini dan menerapkan gaya hidup baik. Kanker dapat diperangi dan diatasi bersama.
"Yang dapat menurunkan angka kejadian kanker saat ini bukan pengobatan yang canggih dengan harga mahal, akan tetapi dengan deteksi dini, gaya hidup yang baik, nutrisi yang cukup, berat badan ideal, dan rajin olahraga," kata dia dalam siaran persnya, Ahad (28/2).
Di sisi lain, pakar gizi di MRCC Siloam Hospital Semanggi, dr Kwan Francesca G, mengingatkan pentingnya asupan nutrisi bagi para pasien kanker terutama kalori dan protein saat terapi agar tak mengalami penurunan berat badan. Untuk para penyintas kanker, Kwan berpesan tetap menjalankan pola hidup sehat, menjaga berat badan ideal, konsumsi makanan bergizi, menghindari konsumsi makanan olahan, olahraga teratur, serta menghindari merokok dan minuman beralkohol.
Seorang penyintas kanker, Andhika Hartawan, meyakini keajaiban masih selalu ada sehingga para pasien kanker tidak boleh menyerah. Dia mengajak setiap orang agar ebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Selalu berkata dan berpikir positif setiap hari serta dukungan dari orang-orang terdekat membuat pasien kanker lebih semangat karena hati yang gembira adalah obat yang paling manjur," kata dia.
Aru mendukung pemberian edukasi mengenai kanker sekaligus mengajak para penyintas kanker untuk tetap bersemangat dan percaya diri. Mereka, kata dia, harus yakin kanker dapat diperangi dan diatasi bersama.
Salah satu edukasi yang diberikan, melalui Kalbe Ethical Customer Care (KECC) dan Indonesia Cancer Care Community (ICCC) dalam memperingati Hari Kanker Sedunia secara daring. Ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pasien dan penyintas dalam menjalani hidup dengan saling berbagi cerita dan menjalin hubungan sesama pasien, penyintas dan komunitas kanker, serta meningkatkan kesadaran masyarakat awam mengenai penyakit kanker.