Sabtu 20 Feb 2021 06:34 WIB

Yayasan Milik Beyonce Beri Bantuan untuk Korban Badai Texas

Badai salju di Texas telah mengakibatkan 47 kematian.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Dwi Murdaningsih
Beyonce
Foto: AP
Beyonce

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Yayasan milik penyanyi Amerika Serikat (AS) Beyoncé, BeyGOOD memberikan bantuan keuangan kepada para korban bencana badai musim dingin di Texas, AS. Bersama dengan sejumlah organisasi lain, yayasan itu memberikan hibah bantuan hingga 1.000 dollar AS atau setara dengan Rp 14 juta kepada penduduk yang terancam cuaca ekstrem itu.

Yayasan BeyGOOD bekerja sama dengan organisasi bantuan bencana Adidas dan Houston, Bread of Life. Donasi itu diberikan kepada para penduduk yang terkena dampak cuaca yang mengancam jiwa.

Baca Juga

"Kami mengirimkan doa kami kepada mereka yang terkena dampak badai musim dingin," tulis tweet dari BeyGOOD, dilansir laman Hello Magazine, Jumat (19/2).

 

Para warga Texas telah melewati hari-hari tanpa listrik dan panas, saat badai melanda negara bagian itu. Mereka kekurangan air dan makanan.

Menurut laporan di USA Today, badai salju telah mengakibatkan 47 kematian. Suhu yang dingin dan membekukan juga menjadi penyebab besar kekhawatiran bagi hewan dan kondisi kehidupan mereka.

Bencana ini menimbulkan perhatian dari para selebriti dan tokoh publik AS.  Mereka pun berucap turut prihatin dan mengirimkan doa kepada mereka yang terkena dampak keadaan darurat melalui media sosial. Mereka juga membagikan pesan dukungan mereka.

Sementara, istri dari penyanyi AS John Legend, Chrissy Teigen meminta para follower-nya untuk turut membantu. Dia menyebutkan beberapa cara yang baik untuk membantu Texas.

Aktor Reese Witherspoon juga mengunggah sebuah postingan yang menyentuh hati. “Lebih dari 4 juta rumah tanpa listrik di Texas. Keluarga ini membutuhkan perhatian kami. Berbagi beberapa sumber daya organisasi yang membantu komunitas. Bergabunglah dengan saya dalam mendukung jika Anda mamp,” tulis dia.

Gubernur Texas, Greg Abbott, mengeluarkan peringatan pada Kamis (18/2) waktu setempat. Dia menyebut penduduk harus bersiap untuk suhu yang lebih dingin.

“Kami belum keluar dari ini, tapi kami hampir tantangan ini berada di belakang kami. Kami tidak akan berhenti sampai kehidupan Anda normal kembali,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement