Kamis 18 Feb 2021 14:18 WIB

Jengkol Sumatra Barat Tembus Pasar Jepang

Tahun ini, 100 kilogram jengkol asal Sumatra Barat diekspor ke Tokyo, Jepang.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nora Azizah
Tahun ini, 100 kilogram jengkol asal Sumatra Barat diekspor ke Tokyo, Jepang.
Foto: dok Republika
Tahun ini, 100 kilogram jengkol asal Sumatra Barat diekspor ke Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto, mengatakan, komoditi jengkol atau Archidendron pauciflorum Sumatra Barat mampu menembus pasar internasional. Iswan menyebutkan bahwa pada bulan kedua tahun ini, jengkol asal Padang Pariaman sudah masuk ke Tokyo, Jepang, sebanyak 100 kilogram.

"Satu lagi komoditas pertanian baru unggulan Sumbar mampu menembus pasar ekspor. Februari ini sudah 100 kg jengkol dari Sumbar dikirim ke Jepang," kata Iswan, Kamis (18/2).

Baca Juga

Iswan mengatakan, pihaknya sudah melakukan serangkaian tindakan guna memastikan keamanan dan kesehatan komoditas jengkol ini. Mereka sudah mengeluarkan Sertifikat kesehatan karantina tumbuhan atau phytosanitary certificate (PC) sebagai jaminan produk telah memenuhi persyaratan negara tujuan. Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya jengkol asal Sumbar sebelumnya belum pernah masuk pasar ekspor.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, mengatakan, keragaman komoditi ekspor ini dapat mencapai target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks). Gratieks sendiri adalah gerakan dengan skema peningkatan nilai ekspor pertanian yang terstruktur yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Jamil, dengan mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir dapat menggerakan roda ekonomi nasional, mulai dari sisi produksi sampai proses pengolahan.

"Partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan, khususnya dalam menjaga kelestarian produk pertanian kita agar selain subur juga laris di pasar dunia, seperti Jengkol Sumbar," ujar Jamil.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement