Rabu 17 Feb 2021 04:45 WIB

Gemar Bersepeda? Waspadai Cyclist's Palsy

Saat dan setelah bersepeda, sebagian orang mungkin tak nyaman di bagian jari.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Saat dan setelah bersepeda, sebagian orang mungkin tak nyaman di bagian jari.
Foto:

Dr Oryza mencontohkan, gejala sensorik seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking mudah hilang dalam 1-2 hari setelah bersepeda. Akan tetapi, gejala motorik yang terjadi bisa cukup menyulitkan.

Beberapa contoh gejala motorik itu adalah jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan, massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesultian melebarkan dan menutup jari-jari. Bahkan, lanjut dr Oryza, bisa sampai menimbulkan cedera berat dan ada abnormalitas.

"Penyebab seseorang mengalami cyclist’s palsy saat atau setelah bersepeda bermacam-macam," pungkas dr Oryza.

Sebagian di antarnaya adalah tekanan terlalu besar atua lama pada tangan sehingga mengambat aliran darah kesaraf ulnaris, posisi pergelangan tangan yang ekstensi, kurangnya kekuatan otot inti dan kelelahan sehingga sebagian besar ditumpukan pada tangan saat bersepeda, hingga penggunaan sarung tangan atau bantalan yang sudah tipis atau rusak.

Oleh karena itu, penting bagi pesepeda untuk memperhatikan postur dan posisi tubuh dengan baik. Posisi yang terjaga dengan baik dapat mencegah risiko cedera.

Untuk menghindari risiko cyclist's palsy, pesepeda juga perlu memperhatiakn posis tangan dengan seksama. Tekuk sedikit siku dan usahakan telapak tangan menggenggam handle bar atau rem sekalgus. Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement