Rabu 10 Feb 2021 07:49 WIB

Lindungi Identitas Anak di Internet dengan Cara Ini

Privasi dan keamanan informasi anak-anak adalah kekhawatiran terbesar orang tua.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
orang tua disarankan melindungi identitas digital anak-anak di internet (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
orang tua disarankan melindungi identitas digital anak-anak di internet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat seluruh anggota keluarga melakukan berbagai aktivitas di rumah saja. Saat belajar dan bekerja, kehadiran internet sangat diandalkan.

Penggunaan internet tak selamanya aman. Melakukan banyak aktivitas di dunia maya memberikan kekhawatiran tersendiri mengenai keamanan daring. Terlebih saat ini sekolah secara daring menjadi cara belajar mengajar yang utama di masa pandemi.

Pemimpin Pendidikan Keamanan Daring dari Google, Lucian Teo, memberikan sejumlah saran kepada orang tua yang memiliki anak yang telah berinteraksi dengan dunia maya, pada Hari Internet Aman Sedunia yang jatuh pada Selasa (9/2).  

"Sebagai ayah dari tiga anak yang menggunakan internet dengan cara bermacam-macam, saya paham bahwa menanamkan kebiasaan yang aman tidaklah mudah," kata Lucian dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Survei yang dilakukan oleh tim Google bersama dengan tim Trust and Safety Research menemukan, privasi dan keamanan informasi anak-anak adalah kekhawatiran terbesar orang tua. Mereka cemas dengan risiko penipuan atau peretasan terhadap akun anak. 

Survei tersebut ditujukan kepada orang tua di seluruh kawasan Asia Pasifik seperti di Australia, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam, dan Amerika Latin seperti Argentina, Kolombia, Brasil, dan Meksiko.

"Dari sana kami menemukan bahwa orang tua dari anak yang bersekolah daring merasa lebih khawatir tentang keamanan online daripada mereka yang anaknya bersekolah seperti biasa," ujarnya.

Lucian menyarankan orang tua untuk melindungi identitas digital anak-anak. Beberapa cara mudah untuk melindungi informasi anak, yang pertama, ajari anak cara untuk membuat sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak.

"Hindari sandi sederhana yang menggunakan nama, tanggal lahir, atau bahkan karakter kartun favorit," kata dia. 

Cara kedua, sebaiknya selalu gunakan platform yang sudah punya reputasi baik terkait keamanan pengguna. Dia memisalkan platform Gmail yang otomatis mendapatkan filter pengaman yang dapat mendeteksi surel phising. Pastikan juga platform dapat mencegah 99,9 persen serangan phising bahkan sebelum sampai ke kotak masuk. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement