REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons positif permintaan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjdaitan yang ingin agar toilet di tempat wisata dibenahi.
Untuk itu, Menparekraf berencana membentuk satuan tugas (satgas) toilet nasional sebagai salah satu bagian untuk meningkatkan daya tarik pariwisata nasional.
Salah satu organisasi masyarakat bernama Satgas Toilet Indonesia (STI) mendukung rencana Menparekraf untuk memperbaiki kondisi toliet di daerah kunjungan wisata.
"Kami siap berkolaborasi membantu Menparekraf Sandiaga Uno untuk memperbaiki kondisi toliet di tempat pariwisata," ujar Ketua Umum STI Anthoney Lau ditemui di kantor STI di bilangan Radio Dalam, Jumlat lalu, dalam rilisnya ke Republika.co.id.
Menurut Anthoney, STI ini didirikan oleh masyarakat yang peduli dengan kebersihan pariwisata. Anggotanya terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, mahasiswa dan akademisi.
Tujuan pendirian STI, lanjut Anthoney untuk memberi masukan kepada pemerintah dan stake holder terkait tentang daerah-daerah yang perlu mendapat skala prioritas di awal untuk memperbaiki kondisi toilet.
“Kami sudah studi ke lapangan dan menemukan ada 5 daerah wisata di Indonesia yang bisa menjadi pilot project memasyarakatkan Gerakan Masyarakat Cinta Toilet yang bersih,” ujar Anthoney yang masih belum mau menyebutkan 5 zona wisata dimaksud.
Ikut menambahkan, Sekjend STI Ismail Nursaleh mengatakan latar belakang pembentukan STI ini dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan pemerintah untuk melakukan kampanye massif pentingnya memunculkan gerakan masyarakat cinta toilet yang bersih dan sehat.
Ismail mengatakan, di banyak daerah wisata, masih banyak toilet yang belum memiliki fasilitas khusus bagi masyarakat disabel yang memakai kursi roda. Jadi, kami juga akan mendorong pemerintah untuk memberi perhatian menyediakan fasilitas toilet khusus kepada penyandang disabel ini.
“Gerakan masyarakat peduli toilet bersih dan sehat ini merespon positif ajakan Bang Sandiaga Uno untuk melibatkan masyarakat luas membantu pemerintah. Karena itu, kami akan beraudiensi dengan Menparekraf untuk memberi masukan terkait program-program yang sudah kami siapkan,” pungkas Ismail (Sekjed STI).
Menurut Hendri Hendriyana ketua Sosial dan Hubungan antar lembaga STI menambahkan bahwa STI (Satgas Toilet Indonesia) merupakan reaksi sosial dan solusi alternatif bagi masyarakat luas tentang urgensi kesadaran kolektif akan kebersihan dan kesehatan.
Pariwisata merupakan aset desnitasi Indonesia yang sangat potensial, sehingga perlu adanya dukungan dari masyarakat luas terhadap potensi pariwisata khususnya dalam kebersihan tolilet. "Karenanya kami STI siap mengawal program kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kualitas pariwisata lokal,'' katanya.