Jumat 05 Feb 2021 13:52 WIB

Pandemi, Kunjungan Wisatawan Singapura Turun 85,7 Persen

Hanya ada 2,7 juta wisatawan yang kunjungi Singapura sepanjang 2020.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Ornamen Imlek sudah semarak menghiasi Singapura di Tahun Baru China 2021. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan pengunjung ke Singapura menurun dratis.
Foto: EPA
Ornamen Imlek sudah semarak menghiasi Singapura di Tahun Baru China 2021. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan pengunjung ke Singapura menurun dratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapura mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan dan penerimaan pariwisata pada 2020. Penyebab utamanya adalah pembatasan perjalanan global dan penutupan perbatasan akibat pandemi Covid-19.

Singapore Tourism Board (STB), badan utama yang membidangi pariwisata di Singapura, menginformasikan bahwa kunjungan wisatawan turun 85,7 persen pada 2020. Jumlahnya hanya sekitar 2,7 juta wisatawan.

Baca Juga

Hampir semuanya berasal dari dua bulan pertama pada 2020. Sementara, penerimaan pariwisata turun 78,4 persen menjadi 4,4 miliar dolar Singapura pada tiga kuartal pertama 2020.

Chief Executive Singapore Tourism Board (STB), Keith Tan, menyampaikan konsekuensi dibukanya ekonomi Singapura secara bertahap pada paruh kedua 2020. Hal itu membuat sektor pariwisata menghadapi tantangan baru.

"Singapura mencari cara untuk melanjutkan operasi dengan aman sambil memberikan pengalaman bermakna. STB melibatkan pemangku kepentingan industri untuk mengembangkan proposal pembukaan kembali bisnis mereka dan menerapkan Safe Management Measures (SMM) yang diperlukan," ujar Keith lewat pernyataan resminya.

Pekerja pariwisata dan bisnis di Singapura telah memperoleh manfaat dari langkah-langkah ekonomi yang diambil pemerintah Singapura secara luas. Tujuannya, untuk mendukung pekerjaan dan mata pencaharian pihak yang terkena dampak Covid-19.

Pada 2020, lebih dari 7.000 bisnis pariwisata di Singapura menerima dukungan Job Support Scheme (JSS) untuk tetap mempertahankan karyawan lokal. STB juga memberikan dukungan untuk membiayai jasa kebersihan profesional.

Upaya itu bekerja sama dengan pihak ketiga, ditujukan bagi para perusahaan di sektor pariwisata yang terkena dampak kasus Covid-19. Per 31 Desember 2020, ada 57 aplikasi yang disetujui untuk memperoleh dukungan tersebut.

Per 25 Januari 2021, sebanyak 45 objek wisata, 270 hotel, dan 1.686 tur wisata di Singapura telah menerima persetujuan untuk melanjutkan operasional. Mereka mendapat dukungan berbagai inisiatif dan dana dari STB.

Beberapa di antaranya adalah Business Improvement Fund (BIF) dan skema TIP-iT. STB juga mengupayakan percepatan laju transformasi industri lewat Tourism Transformation Index (TXI), dan Singapore Tourism Analytics Network (Stan).

Sejak 1 Oktober 2020, STB mulai menerima aplikasi untuk menyelenggarakan acara percontohan MICE dengan kapasitas hingga 250 peserta. Per 31 Desember 2020, ada 29 acara yang berlangsung, termasuk Singapore International Energy Week.

Menurut Keith, penyelenggara acara MICE dan leisure di Singapura harus beradaptasi, berinovasi, dan memanfaatkan teknologi untuk terus bertahan. Sejumlah acara gaya hidup dan olahraga mengadopsi format hibrida.

Tujuan utamanya tentu untuk menjaga kesehatan masyarakat. Acara-acara ini termasuk TravelRevive, ONE Championship, Singapore Food Festival, hingga Standard Chartered Singapore Marathon 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement