Jumat 29 Jan 2021 03:07 WIB

Hotel di Cianjur Beri Paket Tes Antigen Tingkatkan Okupansi

Selain menawarkan tes antigen, ada pula paket bekerja dan sekolah dari hotel

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pekerja membersihkan kamar di sebuah hotel. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Pekerja membersihkan kamar di sebuah hotel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Pengelola hotel di Cianjur, Jawa Barat, memberikan paket plus tes cepat antigen untuk tamu yang datang. Paket ini ditawarkan sebagai upaya meningkatkan kembali hunian hotel di kawasan Puncak-Cianjur yang terus menurun seiring diperpanjangnya pembatasan sosial di berbagai wilayah.

Pernyataan ini diungkapkan Markom Manager Le Eminence Hotel Cianjur Rizky Sutrisna saat dihubungi Kamis. Ia mengatakan untuk meningkatkan kembali angka kunjungan wisatawan ke hotel tersebut, pihaknya memberikan pelayanan tes cepat antigen di tempat. Masing-masing pengunjung menambah biaya sebesar Rp 270 ribu.

Baca Juga

"Paket yang kami tawarkan dapat mendongkrak angka kunjungan sejak satu pekan terakhir yang sempat menurun tajam. Untuk hari biasa angka kunjungan mencapai 30 kamar, bahkan kami juga menawarkan paket bekerja dan sekolah di hotel sebagai upaya lebih meningkatkan okupansi plus tes kesehatan," katanya.

Paket plus tes cepat antigen dapat dilakukan pengunjung saat berlibur di hotel tersebut. Bahkan pengelola menyediakan klinik dan dokter yang setiap saat dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan tamu dan karyawan.

"Sampai saat ini, tidak hanya untuk pengunjung. Per dua pekan seluruh karyawan yang tetap masuk mendapatkan pemeriksaan tes cepat sebagai upaya untuk mengetahui kesehatannya. Seiring paket yang kami luncurkan, tingkat kunjungan mulai meningkat," jelas Rizky.

Ketua PHRI Cianjur Nano Indra Praja mengatakan sejak diberlakukannya surat keterangan bebas Covid-19 antigen bagi pendatang yang hendak masuk ke Cianjur, tingkat hunian menurun tajam. Sejak akhir tahun hingga Januari, okupansi hotel anggota PHRI hanya mencapai 20 persen.

"Untuk hunian hanya terlihat di akhir pekan dengan jumlah yang tidak lebih dari 30 kamar karena pemerintah mengharuskan pendatang atau wisatawan untuk membawa surat keterangan bebas Covid-19 antigen. Ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan," katanya.

PHRI Cianjur berharap ada kemudahan yang diberikan pemerintah agar roda perekonomian tetap berjalan. Menurutnya selama ini pengelola hotel di kawasan Puncak-Cipanas sangat memperhatikan protokol kesehatan, termasuk menjamin kesehatan lingkungan hotel dan seluruh kamar yang ada.

"Untuk menjamin kesehatan lingkungan, pengelola berkordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan mendapat pengontrolan sebagai upaya memutus rantaipenyebaran virus berbahaya. Harapan kami pandemi segera usai dan perekonomian kembali berjalan normal," ujar Nano.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan hingga saat ini pemerintah masih fokus melakukan penanganan Covid-19 dengan berbagai cara. Untuk mengembalikan kesehatan masyarakat seperti biasa, setelah pandemi usai pihaknya akan kembali fokus mengembalikan roda perekonomian.

"Untuk saat ini, kesehatan masyarakat Cianjur paling utama. Setelah pandemi usai kami harapkan roda perekonomian akan kembali pulih sehingga saat ini kami berharap berbagai pihak dapat mengerti dan ikut membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement