Selasa 26 Jan 2021 11:05 WIB

Geram, Spike Lee Sebut Trump Sebagai President Agent Orange

Komentar Spike Lee direkam ketika pendukung Trump buat kerusuhan di Capitol.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Sutradara Hollywood Spike Lee terkenal kerap mengkritik Donald Trump sebagai presiden AS ke-45.
Foto: AP
Sutradara Hollywood Spike Lee terkenal kerap mengkritik Donald Trump sebagai presiden AS ke-45.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Spike Lee mengkritik mantan Presiden AS Donald Trump dan warisan sejarahnya. Dia mengungkapkan pandangannya itu dalam acara 86th New York Film Critics Circle Awards pada Ahad lalu.

Lee tidak berminat merayakan penghargaan kehormatan yang diberikan Martin Scorsese di acara penghargaan virtual tersebut. Sutradara berusia 63 tahun itu merekam pidatonya pada 6 Januari lalu, di mana saat itu menjadi hari sangat menyedihkan dalam sejarah Amerika, ketika perusuh pro-Trump menyerbu gedung Capitol AS.

Baca Juga

“Anda tahu, kita hidup dalam masa yang sangat serius di Amerika. Kita semua sebagai orang Amerika sejati harus benar-benar memikirkan apa yang penting,” kata Lee dilansir USA Today, Selasa (26/1).

Lee tergerak mengatakan apa yang ada di dalam isi hatinya. Lee tergerak menyuarakan pendapatnya, dengan menyinggung dirinya sebagai keturunan kulit Hitam yang ikut membangun Amerika.

“Seluruh dunia menertawakan Amerika Serikat, yang disebut tempat lahir demokrasi,” ujar Lee.

Menurut Lee, kondisi Amerika berada di persimpangan jalan. Karena itu, dia berharap semua orang tetap aman. Kondisi saat itu bukan sebuah simulasi permainan, ketika banyak orang memiliki senjata dan amunisi.

“Presiden ini, president agent orange, akan mencatat sejarah bersama orang-orang seperti Hitler. Orang-orang ini, semua pendukungnya, mereka berada di sisi sejarah yang salah,” kata Lee.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement