REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar gizi Universitas Indonesia (UI) mengatakan anemia perlu dicegah, terutama di tengah pandemi Covid-19. Sebab, anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.
"Salah satu akibat dari anemia adalah turunnya imunitas tubuh. Imunitas turun ini menyebabkan mudah menderita penyakit infeksi," kata Pakar gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof dr. Endang Achadi dalam temu media secara virtual untuk memperingati Hari Gizi Nasional, di Jakarta, Jumat (22/1).
Ia mengatakan upaya pencegahan terhadap anemia sangat penting karena jumlah penderita anemia di Indonesia cukup tinggi, dengan lebih dari seperempat anak usia 12 bulan-12 tahun menderita anemia. Kemudian pada remaja usia 13-18 tahun prevalensinya juga tinggi. Terlebih pada ibu hamil yang meningkat hingga 48,9 persen berdasarkan data pada 2018.
Selain karena jumlah penderita anemia di Indonesia cukup tinggi, penyakit anemia juga perlu segera diatasi karena menimbulkan banyak gangguan terhadap kesehatan hingga menyebabkan kematian pada ibu hamil bilamana kekurangan banyak darah.
"Karena rendahnya Hb (hemoglobin) menyebabkan rendahnya oksigen yang dibawa ke seluruh tubuh, termasuk otak dan otot. Maka produktivitas dan prestasi turun. Dan tidak hanya otot dan otak, tapi fungsi organ-organ lain juga turun," katanya.