REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, mengembangkan objek wisata kuliner. Hal ini sebagai upaya untuk menghidupkan perekonomian warga di masa pandemi COVID-19 ini.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Bangkalan, Muhammad Hasan Faisol, di Bangkalan, Jumat (15/1), selain karena memang dibutuhkan oleh masyarakat, pengembangan wisata kuliner itu juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Sebab, berdasarkan kajian, Bangkalan ini kuat di bidang kuliner.
"Banyak makanan khas Bangkalan yang digemari oleh masyarakat di luar Bangkalan, khususnya masyarakat sekitar Surabaya," kata Hasan.
Ia mencontohkan seperti Bebek Sinjai. Penikmat kuliner Bebek Sinjai ini, sambung dia, bukan hanya masyarakat Bangkalan dan warga Madura dari tiga kabupaten lainnya, yakni Sampang, Pamekasan dan Sumenep saja, akan tetapi banyak juga dari Surabaya.
Persentase penikmat kuliner Bangkalan, justru lebih banyak dari luar Madura, sehingga Pemkab Bangkalan memandang penting memfasilitasi pengembangan wisata kuliner di Kabupaten Bangkalan. Hasan menjelaskan, salah satu lokasi yang menjadi objek wisata kuliner baru di Kabupaten Bangkalan, Taman Rekreasi Kota.
"Nah, untuk mewujudkan itu, maka pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) dipindahkan Taman Rekreasi Kota tersebut," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Menegah Bangkalan, Iskandar Ahadiyat, mengakui, potensi bisnis kuliner di Bangkalan memang baik untuk jangka panjang. Pemkab Bangkalan juga sepakat memfasilitasi pengembangan objek wisata kuliner.
"Para pedagang yang akan kita bina adalah pedagang kali lima. Mereka kita beri pelatihan berupa teknik pengemasan, sistem pelayanan, termasuk pelatihan manajemen pengelolaan keuangan," katanya, menjelaskan.