Jumat 08 Jan 2021 05:10 WIB

Harga Makanan Dunia Tahun 2020 Capai Level Tertinggi

Level tertinggi dicapai harga makanan dunia tahun 2020.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Harga Makanan Dunia Tahun 2020 Capai Level Tertinggi. Foto: Dua warga asing mencicipi kuliner halal di sebuah pusat perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan. (ilustrasi)
Foto: EPA/YONHAP
Harga Makanan Dunia Tahun 2020 Capai Level Tertinggi. Foto: Dua warga asing mencicipi kuliner halal di sebuah pusat perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan harga makanan tahun 2020 mencapai level tinggi tertinggi dalam tiga tahun terakhir. FAO mengatakan harga makanan 2020 meningkat 3,1 persen dibanding tahun 2019.

Indeks harga makanan bulanan FAO juga mengalami kenaikan tujuh bulan berturut-turut. Harga makanan dunia pada bulan Desember 2020 naik 2,2 persen dibandingkan bulan November.

Baca Juga

FAO mengatakan kenaikan ini disebabkan naiknya harga minyak sayur, produk susu, daging, dan sereal. FAO mencatatkan harga minyak sayur pada bulan Desember naik 4,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Menyentuh angkat tertinggi sejak 2012.

"Penguatan yang berlanjut pada bulan Desember sebagian besar di dorong penguatan nilai minyak sawit, sementara kedelai, rapa dan biji bunga matahari juga naik, harga minyak sawit internasional mengalami peningkatan karena terbatasnya pasokan dari negara produsen utama," kata FAO seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (7/1).

FAO mengatakan harga produk susu bulan Desember naik 3,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan tingginya permintaan global dan kekhawatiran cuaca buruk berdampak pada produksi susu di Oseania.

Harga daging bulan lalu naik 1,7 persen, harga sereal naik 1,1 persen, gula rata-rata di poin 87.0 turun sekitar 0.5 poin dibandingkan bulan November lalu. Indeks Harga Makanan FAO melacak harga di pasar internasional dari lima komoditas utama. 

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement