REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren fesyen 2021 nampaknya masih akan seputar baju-baju longgar yang nyaman dipakai seperti loungewear. Editor dari platform pencarian fesyen Lyst, dikutip The Guardian, Selasa (5/1), Morgane Le Caer, menyebutkan, baju-baju berbahan beledu, rok sequin dan sendal-sendal yang dihias juga akan menjadi tren.
"Permintaan fesyen item yang nyaman dan santai nampaknya belum akan berubah," kata Le Caer.
Ia menambahkan bahwa orang-orang juga suka berpakaian bagus di masa sulit ini untuk menunjukkan optimisme dan rasa positif. Pembeli setuju bahwa ini adalah masa di mana kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas adalah kualitas utama bagi konsumen.
Asos jadi merek pemimpin tren olahraga rumahan pada tahun 2020, menjual 188.000 pasang legging 4505 mereka di musim semi, dan tiga juta pasang sepatu kets Nike. Di tempat lain, penjualan jaket puffer naik 80 persen di Lyst.
Direkstur Desain Lyst, Vanessa Spence, mengatakan, tampilan kasual yang dipengaruhi olahraga akan tetap penting bagi pelanggan Gen Z. Loungewear menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
"Menawarkan pakaian yang akan membawa mereka dari sofa ke supermarket, kami pikir ada peluang nyata untuk kategori ini untuk berkembang lebih jauh," katanya.
Bagi Spence, item yang dapat dipercantik atau dibongkar akan memenangkan awal 2021. Kenyamanan dan keserbagunaan sekarang menjadi persyaratan utama.
"Sangat mudah untuk mendandani bawahan joging dengan oversizedblazer, sepatu hak tinggi, dan rantai emas untuk dikenakan… atau menjaga penampilan tetap nyaman dengan hoodie yang serasi dan sepasang sandal. Ini tentang menemukan bagian-bagian penting itu dan mengerjakannya dengan berbagai cara," lanjut Spence.
Paduan pakaian nyaman dan dandanan hingga kesembilan juga terlihat pada koleksi musim semi 2021 baru-baru ini. Leotard dan celana panjang yang rapi serta celana longgar terlihat dalam koleksi Bottega Veneta, koleksi busana denim semi-formal juga tampak dalam Alexander McQueendan celana pendek bersepeda dan blazer di Saint Laurent.
Efek lockdown berarti bahwa pertumbuhan tren sedang berkembang dan dipercepat. Percepatan juga terlihat dalam cara konsumen membeli, serta apa yang mereka beli.
"Kami telah memprediksi tren ini sebelum COVID dengan munculnya streetwear," kata Le Caer.