Jumat 01 Jan 2021 00:40 WIB

Terompet Bisa Picu Kanker Mulut, HIV, Hingga Tuberkulosis?

Isu mengenai terompet menjadi pemicu aneka penyakit mencuat saban pergantian tahun.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Pedagang menyelesaikan pembuatan terompet di kawasan Glodok, Jakarta, Senin (30/12/2019). Terompet kerap disebut berpotensi menularkan aneka penyakit, mulai dari kanker mulut hingga HIV.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pedagang menyelesaikan pembuatan terompet di kawasan Glodok, Jakarta, Senin (30/12/2019). Terompet kerap disebut berpotensi menularkan aneka penyakit, mulai dari kanker mulut hingga HIV.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saban pergantian tahun, isu mengenai berbagai penyakit berbahaya yang ditularkan melalui terompet kembali mencuat. Terompet kerap disebut dapat menjadi sumber penularan kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, HIV, dan tuberkulosis.

Betulkah demikian? Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Ari Fahrial Syam, menyebut, orang awam pun sebenarnya sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa berita tersebut tidak benar.

"Karena, kanker termasuk kanker mulut, lidah atau kanker darah tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Prof Ari menjelaskan, kanker mulut disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Virus ini bisa menyebabkan kanker lidah, kanker amandel, atau kanker tenggorokan.

Virus tersebut dapat menular melalui mulut, terutama melalui aktivitas seksual, misalnya oral seks. Sementara itu, penggunaan alat makan atau sedotan secara bersamaan tidak akan menularkan virus tersebut.

Demikian juga dengan meniup terompet yang pernah ditiup oleh orang yang terinfeksi HPV. Virus HIV juga tidak mudah menular, harus melalui hubungan seksual, jarum suntik, atau komponen darah yang ditansfusi dari satu pasien ke pasien lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement