REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perancang busana ternama asal Prancis, Pierre Cardin, dikabarkan meninggal dunia, Selasa (29/12), waktu setempat. Cardin wafat di usia 98 tahun.
Melansir AP, Rabu (30/12), Akademi Seni Rupa Prancis mengumumkan kematian Cardin dalam sebuah unggahan di Twitter. Cardin memang sudah menjadi salah satu anggota akademi sejak 1992. Namun, pihak akademi tidak memberikan keterangan terkait penyebab kematian Cardin.
Desainer Jean-Paul Gaultier, yang memulai debutnya di rumah busana Cardin, juga memberi penghormatan kepada mentornya tersebut. Ia berterima kasih pada Cardin yang turut berkontribusi terhadap kariernya.
"Terima kasih Mr Cardin telah membukakan pintu berkarier di dunia mode untuk saya dan mewujudkan impian saya," tulis Gaultier.
Nama Pierre Cardin memang tak sembarangan di industri mode dunia. Namanya menghiasi ratusan produk, mulai dari aksesori hingga perlengkapan rumah.
Nama Cardin melahirkan ribuan produk, mulai dari jam tangan hingga seprai. Di masa kejayaannya, merek Pierre Cardin menjual barang-barang mewah di sekitar 100 ribu gerai di seluruh dunia.
Cardin lahir 7 Juli 1922, di sebuah kota kecil dekat Venesia, Italia, dari keluarga kelas pekerja yang sederhana. Ketika dia masih kecil, keluarganya pindah ke Saint Etienne di Prancis tengah, tempat Cardin sekolah dan magang menjadi penjahit pada usia 14 tahun.
Bersama dengan sesama orang Prancis, Andre Courreges dan Paco Rabanne dari Spanyol, dua desainer lain yang tinggal di Paris, yang terkenal dengan gaya Avant-garde Space Age, Cardin merevolusi mode mulai awal 1950-an.
Cardin termasuk salah satu desainer terkaya di dunia. Dengan kekayaannya yang luar biasa, Cardin memiliki banyak properti mewah, hingga membuka restoran Maxim yang cukup terkenal di Paris. Toko utama Pierre Cardin bahkan terletak di samping Istana Presiden Elysee di Paris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
