Sabtu 19 Dec 2020 15:13 WIB

Kenali Alergi dan Intoleransi Susu Pada Anak

Sebagian anak mengalami alergi atau intoleransi terhadap susu.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Sebagian anak mengalami alergi atau intoleransi terhadap susu (Foto: Anak minum susu)
Foto: Pixabay
Sebagian anak mengalami alergi atau intoleransi terhadap susu (Foto: Anak minum susu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Susu menjadi salah satu asupan yang baik bagi anak. Umumnya, susu yang diberikan pada anak usia satu sampai tiga tahun mengandung karbohidrat, protein, lemak, kalsium, dan juga zat-zat mikronutrien lain seperti magnesium, kalium, zinc, vitamin B.

Susu memang perlu dikonsumsi anak-anak dengan jumlah yang cukup sebagai pendamping makan. Namun, ada beberapa anak yang alergi terhadap susu, tetapi ada juga yang mengalami intoleransi saja.

Baca Juga

“Kalau intoleransi itu biasanya hanya terhadap karbohidrat, sedangkan yang hubungannya dengan protein biasanya kaitannya dengan alergi,” ungkap Dr Ariani Dewi Widodo dalam live Instagram bersama Buumi Playscape, akhir pekan lalu.

Intoleransi ini disebabkan karena kurangnya enzim laktase dalam tubuh anak, sehingga anak jadi tidak bisa mencerna karbohidrat laktosa yang ada dalam susu. Ketika seorang anak sensitif terhadap laktosa, anak tetap bisa mencerna laktosa dalam susu.

Kasusnya berbeda dengan alergi susu yang berhubungan dengan protein. Ketika anak alergi terhadap protein, maka anak tidak bisa mencerna protein yang ada dalam susu. Sementara, di dalam susu mengandung protein.

Protein menjadi salah satu zat penting untuk pertumbuhan anak, yakni untuk perbaikan tubuh saat anak istirahat atau sakit. Protein juga membantu pertumbuhan dan stamina anak.

“Dalam protein dibagi lagi kandungannya 20 persen protein whey, bagian terbesarnya 80 persen protein kasein. Dari yang 80 persen terbagi lagi ada beta kasein, lalu terbagi lagi kasein A1 dan A2, macam-macam kualitasnya,” ungkap Ariani.

Beta kasein A2 ini sedang banyak diteliti akhir-akhir ini. Karena berasal dari sapi khusus yang hanya menghasilkan A2. Kenapa dicari? Karena banyak penelitian yang mengatakan bahwa beta kasein A2 ini lebih mudah diserap sistem pencernaan, kemudian akan lebih mengurangi gangguan pencernaan ringan.

Rahma Sulistya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement