REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Objek Wisata Dusun Bambu di Cisarua Kabupaten Bandung Barat, mulai dibuka kembali sejak Kamis (17/12). Namun jumlah pengunjung dibatasi hanya 10 persen dari hari normal sebelum pandemi sebagai bentuk penerapan protokol Covid-19.
General Manager Dusun Bambu, Endy Tjahyadi, menjelaskan, Dusun Bambu kembali dibuka setelah beberapa bulan ditutup akibat pandemi Covid-19. Objek wisata yang berlokasi di Jl Kolonel Masturi KM 11 itu kini dibuka kembali dengan lebih mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengunjung dibandingkan kuantitas.
Karena itu, Endy mengatakan, Dusun Bambu memilih hanya menerima maksimal 10 persen dari jumlah pengunjung di waktu normal. Dia menambahkan, di tempat wisata ini tersedia secara lengkap fasilitas dan sarana yang sejalan dengan protokol kesehatan.
"Jadi pengunjung yang datang wajib mentaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Misalnya pengecekan suhu tubuh, wajib pakai masker, dan jaga jarak. Konsep kami di sini adalah Kawasan Wisata Sehat" tutur dia, Jumat (18/12).
Tak hanya itu, beberapa fasilitas pun didesain dengan teknologi canggih untuk mencegah penularan virus corona. Salah satunya dengan menggunakan sensor tanpa sentuh di toilet area Dusun Bambu. Pengunjung saat di toilet hanya perlu mendekati telapak tangannya ke alat sensor tanpa perlu menekan atau menyentuh.
"Kami menyadari wisatawan sekarang ini dalam mencari tempat wisata lebih cenderung memilih kawasan yang menerapkan protokol Covid-19 secara disiplin dan tertib," ucapnya.
Salah satu area wisata terbaru di Dusun Bambu adalah Lembur Urang yang memiliki konsep perkampungan yang kental dengan seni dan budaya Sunda. Di area ini, pengunjung bisa belajar menari, bermain musik tradisional, dan bermain mainan tradisional seperti enggrang dan gasing.
Dusun Bambu juga menyediakan area trek bersepeda dengan panorama alam yang indah dan Museum Galeri Flora Indonesia. Di museum ini ada banyak tanaman yang tergolong langkah dengan harga fantastis mencapai ratusan juta.