REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Robbie Williams hampir kehilangan nyawa karena keracunan mercuri dan zat arsenik saat jalani diet ikan. Mantan personel Take That itu mengaku memeriksakan diri karena istrinya, Ayda Field, bersikeras bahwa penyakit misterius yang dirasakan sang suami harus terungkap.
“Saya makan ikan dua kali sehari dan saya keracunan merkuri dengan dosis tertinggi yang pernah dilihat dokter. Tahukah kalian apa yang saya pikirkan ketika saya mendengar itu? 'Saya menang!', begitulah cara kerja ego saya! Saya mencapai dosis tertinggi ... apakah kalian setuju ini yang tertinggi?” kata Robbie kepada Radio X.
Robbie memilih untuk tidak panik dengan kondisinya saat itu. Sebaliknya, ia menganggap dirinya seolah memenangkan sesuatu.
"Saya benar-benar memenangkan penghargaan merkuri! Merkuri saya diuji karena istri saya neurotik dan dia menjalani berbagai macam tes sepanjang waktu. Pokoknya, terima kasih Tuhan! Saya mungkin saja bisa mati karena keracunan merkuri dan arsenik," tuturnya.
Terlalu banyak paparan merkuri, yang biasa ditemukan pada ikan seperti tuna, hiu, dan ikan todak, dapat merusak otak dan organ vital tubuh. Sementara itu, dia belum lama ini mengaku berjuang melawan kecemasan tentang kehilangan pekerjaan selama pandemi virus corona.
"Saya sudah lama ingin kembali bekerja dan melakukan banyak hal. Dan saya telah berpikir, saya memiliki semacam kecemasan tentang, saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan lagi, dan kemudian saya berpikir, tahukah kalian saya berada di tempat yang tepat dengan orang yang tepat pada waktu yang tepat," tuturnya.
"Mungkin tidak akan pernah ada waktu lain di planet ini dimana saya bisa menghabiskan waktu yang begitu terkonsentrasi dengan keluarga saya, anak-anak saya, jadi saya sangat berterima kasih," kata Robbie.
Robbie juga mengkhawatirkan ayahnya yang telah didiagnosis dengan penyakit Parkinson. "Kami punya banyak masalah keluarga sekarang," ungkapnya dalam wawancara berbeda.
"Ayah saya mengidap Parkinson, ibu mertua saya yang sangat saya cintai, mengidap penyakit yang sangat parah. Kami tidak bisa menanganinya. Ayah saya berada ribuan mil jauhnya. Ibuku hanya setahun kurang dari 80 tahun dan dia diisolasi dan aku bisa melihat hal-hal berputar-putar di benaknya," ungkap Robbie.