Ahad 13 Dec 2020 17:49 WIB

Alasan Karakter Ibu dari Putri Disney tak Pernah Muncul

Ibu dari Walt Disney meninggal dunia dalam peristiwa tragis.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Cinderella
Cinderella

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Dalam cerita-cerita klasik Disney, penggemar jarang menemui tokoh ibu dari para putri tokoh utama. Misalnya, pada cerita Cinderella, Snow White, Beauty and the Beast, dan The Little Mermaid, kita tak pernah menemukan para ibu dari karakter utama.

Malah, pada beberapa karya seperti cerita Cinderella dan Snow White, ibu kandung mereka tidak ditemui dan diganti dengan ibu tiri yang jahat. Sementara, pada Beauty and the Beast dan The Little Mermaid, tidak ada tokoh ibu yang ditampilkan karena mereka meninggalkan putri-putri mereka yang masih kecil berjuang dengan masa remaja. Satu-satunya dukungan mereka terletak pada ayah yang jauh.

Meskipun beberapa dari cerita Disney dilakukan remake live-action dengan mengubah beberapa alur cerita yang mengandung feminisme, namun, para pembuat film tak pernah mengubah jalur cerita mengenai ibu dari para tokoh utama ini. Mereka masih diceritakan memiliki ibu telah pergi saat mereka masih kecil.

Dengan tidak banyak perhatian yang diberikan pada kehilangan ibu sendiri, kematian ibu sebagian besar berfungsi sebagai alat untuk memajukan cerita. Tanpa seorang ibu untuk membimbing mereka, putri Disney telah menemukan cara untuk menavigasi cinta, kehidupan, dan keluarga sendiri.

Hal itu dibenarkan oleh produser Don Hahn. Dalam wawancara pada 2014, dia menyebutkan beberapa alasan mengapa karakter ibu jarang diekspos.

Awalnya, kurangnya orang tua membuat penulis lebih mudah untuk membuat cerita klasik masa datang. Namun, absennya sosok ibu mungkin juga dipengaruhi oleh kematian ibu Walt Disney sendiri dalam kecelakaan tragis.

Kematian orang tua juga merupakan kiasan umum dalam dongeng tradisional yang menginspirasi banyak film Disney, yang bertumpu pada dasar-dasar cerita rakyat, mitos, dan dongeng.

"Dia menyuruh orang-orang studio datang dan memperbaiki tungku, tetapi ketika ibu dan ayahnya pindah, tungku bocor, dan ibunya meninggal. Bagiku, itu memanusiakan Walt. Dia sangat terpukul olehnya, seperti yang akan dilakukan orang lain," kata Hahn dilansir di laman Screen Rant, Ahad (13/12).

Ibu Walt Disney meninggal pada awal 1940-an setelah pindah ke rumah yang dibelikan Walt untuk dia dan ayahnya. Menurut Hahn, Walt mungkin dihantui oleh gagasan bahwa dia berkontribusi pada kematian ibunya.

Sebagian besar adaptasi animasi Disney mengangkat langsung kehilangan seorang ibu dari rakyat dan dongeng yang menjadi dasarnya. Kisah asli Cinderella dan Beauty and the Beast sama-sama menghilangkan ibu dari narasinya.

Film Disney lainnya menghilangkan pengaruh keibuan yang ada dalam cerita aslinya sehingga karakter menghadapi konflik lebih cepat. Dalam cerita The Little Mermaid, misalnya, karakter nenek dari kisah asli Hans Christian Andersen dihapus.

Ariel malah tinggal dengan ayah yang jauh, terisolasi dari dukungan keluarga dan terputus dari kebijaksanaan dan pengalaman keibuan. Sendirian, Ariel dengan cepat jatuh pada jebakan Ursula dan harus menanggung konsekuensinya sendiri. Dengan film yang hanya berdurasi sekitar 80 menit atau 90 menit, menghilangkan karakter orang tua adalah cara cepat dan mudah untuk memungkinkan karakter tumbuh dewasa.

"Ibu Bambi terbunuh, jadi dia harus dewasa. Belle hanya punya ayah, tapi dia tersesat, jadi dia harus melangkah ke posisi itu. Ini adalah singkatan cerita," kata Hahn.

Tren ini berlanjut dengan film-film Disney baru dan orisinal seperti Frozen. Dalam ceritanya, Anna dan Elsa menghadapi peningkatan tanggung jawab yang cepat setelah kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan kapal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement