Rabu 02 Dec 2020 18:26 WIB

Lebih Andal Mana, Masker Headloop Vs Earloop?

Ada empat cara yang bisa diaplikasikan untuk meningkatkan daya proteksi masker kain.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Masker dari kain batik lukis di Seno Batik, Mantrijeron, Yogyakarta, Senin (19/10). Masker kain bisa ditingkatkan keandalannya untuk menangkal virus corona.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Masker dari kain batik lukis di Seno Batik, Mantrijeron, Yogyakarta, Senin (19/10). Masker kain bisa ditingkatkan keandalannya untuk menangkal virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar orang saat ini telah memilih masker kain untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari Covid-19. Merujuk pada penelitian terbaru, Anda mungkin harus meningkatkan kualitas masker dengan menambah lapisan kain dan filter guna memberi perlindungan yang lebih optimal.

Linsey Marr, profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech, Amerika Serikat sekaligus salah satu ilmuwan aerosol terkemuka dunia, memimpin penelitian yang menguji 11 bahan masker yang berbeda. Studi menemukan beberapa hal penting yang kemudian bisa Anda realisasikan, berikut penjelasannya seperti dilansir dari laman Channel News Asia pada Rabu (2/11).

Baca Juga

1. Masker headloop lebih baik daripada earloop

Masker yang dicantolkan ke kepala (headloop) dinilai lebih optimal melindungi dari virus, dibanding masker yang dicantolkan di telinga (earloop). Masker earloop dapat meninggalkan celah yang lebih besar di sekitar wajah dan jika penggunaan lama bisa menyebabkan sakit pada telinga.

2. Masker kain tiga lapis lebih efektif

Peningkatan kualitas masker seperti mengenakan masker tiga lapis terbukti memberi perlindungan lebih baik dari masker dua lapis. Menurut Marr, masker kain tiga lapis yang disertai filter dapat menghentikan 74 persen hingga 90 persen risiko paparan partikel virus.

“Masker terbaik memiliki bahan filter di tengah yang diapit dua lapisan terluar. Anda bisa menggunakan bahan masker bedah atau bahkan kantung vakum sebagai filter di antara dua lembar kain,” demikian kata Marr seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu.

3. Bahan fleksibel lebih baik daripada bahan kaku

Studi ini juga menemukan bahwa bahan fleksibel lebih baik dijadikan masker daripada bahan yang kaku yang bisa menciptakan celah. Cari masker yang terbuat dari bahan fleksibel yang ditenun rapat dan mudah mengikuti kontur wajah Anda. Masker dengan kawat fleksibel di sekitar hidung juga efektif menutup celah udara yang bisa keluar dan meresap.

4. Tambah face shield

Untuk memberikan perlindungan lebih baik, selain menggunakan masker kain Anda bisa menggunakan lagi face shield. Face shield yang dikombinasikan dengan masker kain menawarkan perlindungan tambahan, terutama untuk mata.

Namun demikian, studi ini memberi catatan bahwa menggunakan masker kain sesuai dan face shield saja tidak cukup melindungi kita dari virus. Patuh pada protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan membatasi kontak sosial, tentu sangat berperan dalam memotong rantai penyebaran Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement