Sabtu 28 Nov 2020 09:05 WIB

Propolis Bisa Atasi Tukak dan Kanker Lambung?

Propolis telah lama dipakai sebagai obat tradisional.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Sarang lebah madu. Propolis adalah getah campuran resin alami yang dibentuk oleh lebah madu dari berbagai substansi tanaman, air liur, dan lilin lebah.
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sarang lebah madu. Propolis adalah getah campuran resin alami yang dibentuk oleh lebah madu dari berbagai substansi tanaman, air liur, dan lilin lebah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil penelitian dari Indonesia Wide Study of Helicobacter pylori menemukan bahwa propolis memiliki potensi sebagai pengobatan alternatif untuk tukak lambung yang disebabkan infeksi Helicobacter pylori (H. pylori). Propolis adalah getah campuran resin alami yang dibentuk oleh lebah madu dari berbagai substansi tanaman, air liur, dan lilin lebah.

Di Indonesia, propolis merupakan produk obat tradisional yang dikenal karena beragam manfaatnya bagi kesehatan, salah satunya sebagai antibakteri. Dalam penelitian ini, propolis yang digunakan berasal dari lebah jenis Trigona di Sulawesi Selatan.

Baca Juga

Propolis dari daerah ini diyakini memiliki efek antitukak yang lebih baik dibandingkan propolis dari daerah lainnya. Sebelum diujikan, propolis tersebut diekstraksi terlebih dahulu menggunakan pelarut etanol 70 persen.

Bakteri H. pylori diperoleh melalui pemeriksaan endoskopi lambung pasien-pasien sakit maag di seluruh Indonesia. Khusus untuk riset propolis ini, sampel diambil dari enam kota dari lima pulau Indonesia. Untuk mengonfirmasi identitas H. pylori dilakukan berbagai pemeriksaan mulai dari pemeriksaan bentuk, pewarnaan Gram, hingga reaksi kimia.

Hasil penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi propolis yang digunakan, semakin luas diameter daerah bebas bakteri. Artinya, semakin banyak bakteri yang dihambat pertumbuhannya.

Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan propolis sebagai terapi tunggal untuk pasien-pasien tukak lambung akibat infeksi H. pylori kurang disarankan. Namun, potensi pembunuh bakteri dan efek aditif yang dimiliki propolis mendukung penggunaannya sebagai antimikroba alternatif atau tambahan melawan bakteri H. pylori.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga merupakan spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero-hepatologi, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam berharap penelitian ini dapat membantu mengatasi masalah resistansi antibiotik dalam pengobatan pasien-pasien tukak lambung.

Menurut Prof Ari, penelitian tersebut masih membutuhkan uji klinis lebih lanjut agar kita dapat mengetahui lebih pasti efektivitas ekstrak propolis terhadap kuman H. pylori, khususnya varian genetik yang resistan.

"Walaupun begitu, melalui penelitian ini kita dapat melihat potensi dari propolis sebagai pengobatan tukak lambung ke depannya, apalagi mengingat angka resistansi antibiotik standar untuk terapi H. pylori di negara kita tinggi,” tutur Prof. Ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement